info mediaTRENGGALEK -- Sebuah postingan dari seorang netizen asal Trenggalek, Jawa Timur, menjadi viral di kalangan bonek, suporter fanatik Persebaya Surabaya.
SEKILAS BONEK
> Istilah bonek digunakan untuk menggambarkan fenomena massa pendukung Persebaya 1927 yang berbondong-bondong ke Jakarta.
> Bonek merupakan akronim dari bondo nekat (modal atau bekal nekat).
> Istilah bonek merujuk pada kebiasaan yang dilakukan ketika berangkat untuk mendukung Persebaya melakoni partai tandang.
> Bonek kerap tak membawa bekal yang cukup atau bahkan tidak membawa bekal sama sekali.
> Meski tanpa bekal, bonek tetap nekat berangkat demi bisa mendukung Persebaya.
> Dengan kata lain, suporter Persebaya itu hanya berbekal nekat, keberanian.
> Istilah bonek diperkirakan muncul sekitar tahun 1990.
> Bonek menjadi pelopor untuk banyak hal dan mewarnai dunia sepak bola Indonesia.
Postingan itu diunggah oleh akun Facebook Aji Perpus pada 5 Februari 2017.
Kisah dalam postingan itu sungguh mengharukan.
Postingan ini mengungkap seorang bocah asal Trenggalek, Jawa Timur, bernama Syahirul.
Dalam postingan awal, Syahirul diceritakan bersekolah di SMP Bendungan, Trenggalek.
Belakangan, ada lagi yang mengatakan, Syahirul merupakan pelajar kelas VIII SMPN 1 Bendungan, Trenggalek.
Dalam postingan itu dikisahkan, Syahirul selama ini hidup dalam kondisi yang serba terbatas.
Syahirul tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk reyot berdinding kulit bambu (tepas).
Ayahnya telah meninggal dunia sejak Syahirul duduk di sekolah dasar.