info mediaSRAGEN- Di tengah maraknya fenomena jalan rusak dan istilah ”jeglongan sewu”, publik kembali disuguhkan sebuah ironi yang menyeruak dari ujung timur Kabupaten Sragen. Ya, siapa sangka, di tengah gelombang desakan perbaikan jalan rusak, ada seorang tukang rosok asal Dukuh Grasak Wetan, RT 32/11, Gondang, yang sudah hampir 5 tahun rajin menambali jalan rusak di wilayah sekitar.
Pria itu bernama Mbah Sadiyo (65). Hebatnya lagi, kakek empat anak lima cucu itu bahkan rela menyisihkan sebagian hasil jualan rosoknya hanya demi membeli semen agar bisa menambal lubang di jalan raya Gondang, Sambungmacan dan sekitarnya yang dilaluinya setiap hari.
Termasuk, Rabu (15/2/2017) siang kemarin, ketika Joglosemar tak sengaja menjumpainya tengah menambal lubang di jalur Tunjungan-Gondang yang belakangan sering mencelakakan pengendara.
“Tiap hari ya begini Mas. Kalau pas keliling nemui lubang besar, langsung saya tambal. Kasihan kalau sampai ada yang jatuh dan celaka,” paparnya.
Kegiatannya itu sudah ia lakoni sejak 2012 silam hingga sekarang. Menurutnya, aksi itu ia lakukan atas inisatif pribadinya yang banyak disuguhi fenomena banyaknya kecelakaan dan korban di jalan rusak di wilayahnya. Demi bisa melakukan niatnya menutup lubang, setiap hari di becaknya tak lupa terselip semen, koral, ember, alat cor dan perata. Semua itu dibelinya dari uangnya sendiri dan setia menemani petualangannya mencari rosok.
“Setiap habis jualan rosok dari Ngawi, saya sisihkan Rp 50.000 untuk beli satu sak semen. Pasirnya nanti minta orang-orang yang mbangun, lalu setiap saya keliling saya bawa. Kalau nemu lubang langsung saya tambal. Sampai sekarang,” jelasnya.
Untuk satu sak semen, terkadang bisa habis dalam seminggu atau lebih, tergantung tingkat kerusakan jalan yang dilaluinya. Ia mengisahkan, lubang dari Gondang-Banaran ia selesaikan selama tiga bulan tahun 2012 antara 4 April sampai 10 Juni. Lantas jalur-jalur lain yang sering ia lewati, juga masih membekas lubang yang ia tambal.
Aksi Sadiyo ternyata memang bukan mencari sensasi semata. Dari penelusuran Joglosemar, ternyata banyak warga Gondang dan sekitarnya yang mengaku memang sering melihat Sadiyo menambali lubang jalan.
“Sudah sejak tahun 2010an. Tiap pulang cari rosok atau jual rosok, dia nyambi nambali lubang yang ditemukan di jalan. Saya sering lihat sendiri,” tutur Suwardi, warga Kedungbringkil, Gondang.
Beberapa warga juga mengamini. Sapto (40), warga Gondang juga mengaku sudah lama mendengar dan sering memergoki Mbah Sadiyo menambal lubang jalan rusak yang ditemuinya. “Termasuk lubang di utara SMPN 2 Gondang itu juga hasil tambalannya. Sudah ramai di FB.