Menindak lanjuti wacana pembangunan bandara di wilayah Jawa Timur bagian selatan oleh pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Tulungagung saat ini telah mengajukan usulan lahan di wilayah Tulungagung bagian timur. Usulan tersebut revisi dari usulan lokasi yang diwacanakan sebelumnya, yakni di wilayah Kecamatan Campurdarat atau Kecamatan Pakel.
Pembangunan
bandara di wilayah Kabupaten Tulungagung, sebagai bandara perintis
komersial di wilayah Jawa Timur bagian selatan, nampaknya akan segera
terwujud. Menurut Bupati Tulungagung, Sahri Mulyo, Tulungagung memiliki
kesempatan besar untuk dipilih sebagai lokasi pembangunan bandara.
Beberapa
daerah lain, seperti Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan, tidak akan
menjadi pertimbangan oleh Kementrian Perhubungan, karena faktor
geografisnya yang berbukit, tidak memungkinkan untuk dibangun bandara.
Sementara wilayah Blitar dan Kediri, akan dikesampingkan karena faktor
Gunung Kelud yang masih aktif.
Saat ini,
Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah mengajukan usulan lokasi lahan
untuk pembangunan bandara. Dalam surat pengajuan kepada Gubernur dan
Kementrian Perhubungan tersebut, lokasi lahan yang ditawarkan ada di
wilayah Tulungagung bagian timur. Pengajuan ini mengalami revisi dari
lokasi yang diwacanakan sebelumnya, yakni wilayah Kecamatan Campurdarat
atau Kecamatan Pakel.
Perubahan usulan lokasi ini
dengan alasan menghindari area berbukit. Run way pesawat di Indonesia,
khususnya Jawa, selalu mengarah barat dan timur, sementara di sisi timur
dan barat wilayah Kecamatan Campurdarat atau Kecamatan Pakel ,
terhalang deretan bukit dan gunung. Kontur wilayah itu pula yang membuat
tim teknis dan perencanaan Pemkab Tulungagung, akhirnya memilih
mengusulkan daerah timur sebagai alternatif pembangunan bandara.
Keputusan pemilihan lokasi bandara sepenuhnya berada di tangan Tim Perencanaan dan Teknis Kementrian Perhubungan.