info media
KJRI Hong Kong mulai membuka pelayanan pengiriman paspor baru melalui postage prepaid envelope (amplop pos tercatat) mulai Senin (27/6/2016). Dengan cara ini diharapkan antrian paspor berkurang sekaligus meringankan BMI agar tidak perlu bolak balik ke KJRI.
“Dengan cara ini tidak perlu capek antri, mengirit transport dan waktu. Dan saya kira majikan juga senang dan mungkin bersedia membayari. Kalaupun bayar sendiri juga tidak berat,” ujar Konsul Imigrasi Andry Indrady kepada SUARA, Senin (20/6/2016).
Syarat mengikuti layanan ini adalah membeli postage prepaid envelope di kantor pos. Tulis alamat lengkap majikan dan membayar ongkos kirim HK$31. Setelah itu amplop dibawa ketika datang ke KJRI untuk membuat paspor. Saat wawancara pembuatan paspor, isi formulir pendaftaran layanan pengiriman paspor. Yang bersangkutan akan diberi slip pengiriman paspor secara pos. Diperkirakan paspor akan tiba dalam satu hari kerja.
Layanan pengiriman paspor melalui pos ini dilakukan atas instruksi Menlu Retno Marsudi, Kamis (16/6/2016), dalam menanggapi BMI yang kesulitan mengambil paspor baru di KJRI karena harus bekerja.
Menlu juga mengatakan untuk mengatasi lamanya layanan pembuatan paspor di KJRI, maka dilakukan penambahan staf dan satu mesin pembuatan paspor.
“Kami sudah mendatangkan tenaga perbantuan dari Jakarta. Ada enam orang yang baru datang kemarin (Rabu, 15/6/2016) dan dari waktu tunggu yang biasanya 10 hari, akan kita kembalikan ke waktu normal 4-5 hari dan dari kantor Pak (Menhukham) Laoly ditambah mesinnya sehingga masa tunggunya menjadi lebih pendek,” katanya.
Selama ini kapasitas sistem yang ada di KJRI hanya mampu melayani 120/hari, sementara yang meminta paspor mencapai 300 orang/hari.
Konjen KJRI Hong Kong Chalief Akbar menambahkan, sejak Rabu kemarin hingga menjelang Lebaran nanti ada dua tim yang bertugas mempercepat proses layanan paspor yang menumpuk. Tim itu berasal dari Kemlu dan Ditjen Imigrasi.
Untuk mengatasi antrian, selain menerapkan pengiriman paspor melalui pos tercatat, konjen mengatakan juga akan menyediakan nomor telepon khusus untuk proses re-booking atau untuk pendaftaran pembuatan paspor.
KJRI Hong Kong mulai membuka pelayanan pengiriman paspor baru melalui postage prepaid envelope (amplop pos tercatat) mulai Senin (27/6/2016). Dengan cara ini diharapkan antrian paspor berkurang sekaligus meringankan BMI agar tidak perlu bolak balik ke KJRI.
“Dengan cara ini tidak perlu capek antri, mengirit transport dan waktu. Dan saya kira majikan juga senang dan mungkin bersedia membayari. Kalaupun bayar sendiri juga tidak berat,” ujar Konsul Imigrasi Andry Indrady kepada SUARA, Senin (20/6/2016).
Syarat mengikuti layanan ini adalah membeli postage prepaid envelope di kantor pos. Tulis alamat lengkap majikan dan membayar ongkos kirim HK$31. Setelah itu amplop dibawa ketika datang ke KJRI untuk membuat paspor. Saat wawancara pembuatan paspor, isi formulir pendaftaran layanan pengiriman paspor. Yang bersangkutan akan diberi slip pengiriman paspor secara pos. Diperkirakan paspor akan tiba dalam satu hari kerja.
Layanan pengiriman paspor melalui pos ini dilakukan atas instruksi Menlu Retno Marsudi, Kamis (16/6/2016), dalam menanggapi BMI yang kesulitan mengambil paspor baru di KJRI karena harus bekerja.
Menlu juga mengatakan untuk mengatasi lamanya layanan pembuatan paspor di KJRI, maka dilakukan penambahan staf dan satu mesin pembuatan paspor.
“Kami sudah mendatangkan tenaga perbantuan dari Jakarta. Ada enam orang yang baru datang kemarin (Rabu, 15/6/2016) dan dari waktu tunggu yang biasanya 10 hari, akan kita kembalikan ke waktu normal 4-5 hari dan dari kantor Pak (Menhukham) Laoly ditambah mesinnya sehingga masa tunggunya menjadi lebih pendek,” katanya.
Selama ini kapasitas sistem yang ada di KJRI hanya mampu melayani 120/hari, sementara yang meminta paspor mencapai 300 orang/hari.
Konjen KJRI Hong Kong Chalief Akbar menambahkan, sejak Rabu kemarin hingga menjelang Lebaran nanti ada dua tim yang bertugas mempercepat proses layanan paspor yang menumpuk. Tim itu berasal dari Kemlu dan Ditjen Imigrasi.
Untuk mengatasi antrian, selain menerapkan pengiriman paspor melalui pos tercatat, konjen mengatakan juga akan menyediakan nomor telepon khusus untuk proses re-booking atau untuk pendaftaran pembuatan paspor.