info media
Program bebas pasung yang dicanangkan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur nampaknya masih jalan di tempat. Hal tersebut
terbukti di Ponorogo masih banyak warga yang mengalami keterbelakangan hidup
dalam pasungan.
Bahkan perlakuan seperti ini sudah terjadi
selama bertahun - tahun. Sementara pihak Komnas HAM berharap adanya peran aktif
dari keluarga serta lingkungan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM) kembali mendatangi seorang warga yang dipasung. Kali ini, Wakijo
warga Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Ponorogo. Di tempat berukuran 4 x4
ini, Wakijo setiap hari harus tidur beralaskan tanah dengan kaki diikat rantai
besi.
Hal ini dilakukan oleh keluarganya,
karena tingkah laku Wakijo yang mengalami keganjilan ini sering mengamuk dan
meresahkan masyarakat.
Karena keluarganya tidak bisa mengawasi
dan penuh pertimbangan demi keamanan, akhirnya pihak keluarga memasung kaki
bagian kanan menggunakan rantai besi yang diikatkan di tiang kayu balok.
Tanpa dinding yang berada pinggir area
persawahan ini, Wakijo setiap hari juga harus menerima makanan yang ditaruh di
tanah. Pasalnya, jika keluarga memberi makan yang ditempatkan di dalam piring,
dapat dipastikan akan dirusak dan pecah.
Dari data pihak Komnas HAM, banyaknya
korban pasung seperti ini karena faktor ekonomi. Namun ia berjanji akan
memberikan perhatian khusus bagi penderita. Itu pun harus diimbangi
dengan lingkungan dengan cara bersosial.
Sementara, meski di Desa Carangrejo,
Kecamatan, Sampung Ponorogo ini banyak warga yang mengalami keterbelakangan
mental.