info mediaDi jalur antarkota Trenggalek-Ponorogo masih diberlakukan sistem buka-tutup menyusul terjadinya longsor beruntun. Hingga Jumat pagi, 27 Januari 2017, petugas masih berupaya membersihkan material tanah dan batu yang menutup jalur itu.
Setelah sempat dibuka beberapa saat setelah mengalami longsor dalam dua hari terakhir, jalur antarkota Trenggalek-Ponorogo di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, kembali putus. Hujan deras yang mengguyur Trenggalek diduga menjadi pemicu runtuhnya tebing di sepanjang jalur setinggi 100 meter kemarin malam. “Lokasi longsor di kilometer 17 Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo,” ucap Wiyanto, warga setempat.
Dia mengatakan reruntuhan tebing ini sempat menimpa bagian rumah penduduk. Meski longsonr tak menimbulkan korban jiwa, banyaknya material tanah dan batang pohon yang melintang membuat seluruh badan jalan nasional itu terputus. Sejak kemarin malam, aparat Kepolisian Sektor Tugu langsung melakukan penutupan jalur bagi semua kendaraan.
Hingga Jumat pagi, kondisi jalan masih tertutup material tanah dan belum dibersihkan. Akibatnya, kendaraan yang biasa melalui jalur utama yang kerap dipergunakan sebagai jalur distribusi barang dan kebutuhan pokok itu dialihkan ke sejumlah jalan alternatif.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek Agung Widodo sebelumnya menuturkan kawasan tersebut termasuk rawan longsor, terutama pada musim hujan. Potensi longsor susulan masih ada akibat kondisi tebing yang labil karena longsor sebelumnya. “Masyarakat harus berhati-hati saat melintas,” ujarnya.
Sebelumnya, longsor yang sama juga melumpuhkan jalur tersebut hingga membuat petugas menutup total jalur antarkota ini. Bongkahan batu berdiameter 2 meter terjun dari atas tebing tepat di tengah badan jalan. Dibutuhkan waktu cukup lama dan peralatan berat untuk menyingkirkan material itu agar arus lalu lintas kembali berfungsi.
Upaya pembukaan itu sempat gagal setelah longsor susulan terjadi berselang 30 menit seusai pembersihan. Hingga kini, belum ada upaya efektif dari pemerintah Trenggalek untuk mengatasi gangguan di jalur tersebut.