PONOROGO, Nasib malang dialami Hasyim (50) warga Dukuh Jabung 1, RT: 01, RW: 04 desa Jabung, Kecamatan Mlarak, kabupaten Ponorogo. Pasalnya, Seorang bapak yang keseharianya sebagai petani dan memiliki peliharaan sapi ini ditemukan sudah meninggal di area pesawahan dukuh Tempel, desa Turi kecamatan Jetis, Selasa malam (09/08).
Menurut Kasubag Humas Polres Ponorogo AKP Harijadi, korban pergi dari rumah sejak siang hari sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor.
"Dia berpamitan kepada sang istri akan mencari rumput untuk pakan ternak. Namun hingga pukul 17.00 dia tidak kunjung pulang," jelasnya.
Ia menambahkan, akhirnya, istri korban yang bernama Siti menghubungi adik korban yang bernama Situr, warga dukuh Tempel RT: 02, RW. 02 desa Turi, kecamatan Jetis. Berdasar dari keterangan Siti (istri korban) yang katanya korban akan mencari rumput. Situr kemudian bergegas mencari korban bersama empat orang tetangga dekatnya menyisir berbagai tempat dimana biasa kakaknya merumput.
Setelah cukup lama mencari, akhirnya Situr dan keempat orang yang melakukan pencarian berhasil menemukan korban sekitar pukul 23.00.
"Saat ditemukan ini, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dipersawahan dukuhTempel dalam posisi miring. tangan korban masih memegang rumput dan sabit," terang Harijadi.
Mengetahui hal itu, lanjut Harijadi, adik korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kamituwo setempat Sukamat, dan langsung dilanjutkan melapor ke Polsek Jetis.
Mendapat kabar ada yang meninggal di sawah, anggota SPK Polsek Jetis langsung menuju lokasi, disusul Kapolsek Jetis, Kanit Reskrim, SPKT Polres Ponorogo beserta piket fungsi serta petugas medis dari Puskesmas Jetis dan langsung melakukan olah TKP.
Sementara itu dari hasil pemeriksaan oleh petugas dan medis, korban meninggal dunia diduga mengalami serangan jantung. Tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban.
"Korban diduga kuat terkena serangan jantung, hal itu dikuatkan lagi dari keterangan adik korban yang mengatakan bahwa korban memang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru - paru. Bahkan dia pernah opname sebanyak 2 kali di rumah sakit Paru Dungus Madiun," paparnya.
Selanjutnya, karena tidak ada hal yang aneh ditubuh korban, korbanpun langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan upacara pemakanman di TPU setempatinfo media