info media
PONOROGO – Ratusan warga Ronowijayan, kabupaten Ponorogo membubarkan secara paksa kegiatan pengajian Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) di rumah kontrakan Narbudi, karena dianggap bertentangan dan meresahkan warga sekitar, Rabu (04/05/2016).
Ratusan warga ini akhirnya membawa Narbudi ke kantor krlurahan setempat, lantaran tidak ada titik temu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Warga juga sempat emosi karena Narbudi terkesan tidak menggubris dan menyepelekan masyarakat lingkungan sekitar.
“Sejaka pagi masyarakat sudah melakukan mediasi sejak dan memperingatkan kepada Narbudi agar jangan melakukan kegiatan pengajian MTA di lingkungan Ronowijayan. Namun pada sore harinya justru Narbudi malah melakukan kegiatan pengajian di lingkungan Ronowijayan, padahal dia bukan warga Ronowijayan,” terang Kyai Sholeh.
Lebih lanjut Sholeh yang juga salah satu tokoh Muhammadiyah setempat mengatakan bahwa masyarakat di lingkunganya menuntut agar menghentikan kegiatan pengajian MTA di lingkungan tersebut. Masyarakat sekitar sudah sepakat tidak memberikan ijin legiatan MTA di lingkungan Ronowijayan.
“Kami tidak mengijinkan kegiatan MTA dalam bentuk apapun di lingkungan kami, karena meresahkan masyarakat. Dan setelah kami pelajari ajaran MTA tidak sesuai dengan masyarakat sekitar dan ini meresahkan masyarakat,”
Semenara itu, dalam sidang penyelesaian kasus MTA di balai kelurahan Ronowijayan berlangsung alot. Bahkan sekitar pukul 16.30 WIB massa mulai memanas dan sempat emosi lantaran Narbudi tidak mau membuat pernyataan untuk tidak melakukan kegiatan MTA di rumah kontrakanya.
“Narbudi bukan warga Ronowijayan, dia warga Nrayun dan melakukan kegiatan MTA di lingkungan kami. Kami tidak memberikan izin,” terangnya.
PONOROGO – Ratusan warga Ronowijayan, kabupaten Ponorogo membubarkan secara paksa kegiatan pengajian Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA) di rumah kontrakan Narbudi, karena dianggap bertentangan dan meresahkan warga sekitar, Rabu (04/05/2016).
Ratusan warga ini akhirnya membawa Narbudi ke kantor krlurahan setempat, lantaran tidak ada titik temu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Warga juga sempat emosi karena Narbudi terkesan tidak menggubris dan menyepelekan masyarakat lingkungan sekitar.
“Sejaka pagi masyarakat sudah melakukan mediasi sejak dan memperingatkan kepada Narbudi agar jangan melakukan kegiatan pengajian MTA di lingkungan Ronowijayan. Namun pada sore harinya justru Narbudi malah melakukan kegiatan pengajian di lingkungan Ronowijayan, padahal dia bukan warga Ronowijayan,” terang Kyai Sholeh.
Lebih lanjut Sholeh yang juga salah satu tokoh Muhammadiyah setempat mengatakan bahwa masyarakat di lingkunganya menuntut agar menghentikan kegiatan pengajian MTA di lingkungan tersebut. Masyarakat sekitar sudah sepakat tidak memberikan ijin legiatan MTA di lingkungan Ronowijayan.
“Kami tidak mengijinkan kegiatan MTA dalam bentuk apapun di lingkungan kami, karena meresahkan masyarakat. Dan setelah kami pelajari ajaran MTA tidak sesuai dengan masyarakat sekitar dan ini meresahkan masyarakat,”
Semenara itu, dalam sidang penyelesaian kasus MTA di balai kelurahan Ronowijayan berlangsung alot. Bahkan sekitar pukul 16.30 WIB massa mulai memanas dan sempat emosi lantaran Narbudi tidak mau membuat pernyataan untuk tidak melakukan kegiatan MTA di rumah kontrakanya.
“Narbudi bukan warga Ronowijayan, dia warga Nrayun dan melakukan kegiatan MTA di lingkungan kami. Kami tidak memberikan izin,” terangnya.