Selasa, 03 Mei 2016

TKW asal PONOROGO tidak pulang sejak 1996, ini ucapan bapaknya : "Nduk... pulang, bapak kangen, bapak slahekarang sudah tidak bisa melihat. Pulanglah nduk, ibumu sudah meninggal. Pulanglah, bapak kangen."




PONOROGO
 
"Nduk... pulang, bapak kangen, bapak slahekarang sudah tidak bisa melihat. Pulanglah nduk, ibumu sudah meninggal. Pulanglah, bapak kangen."

Mbah Senen, warga Ponorogo Jawa Timur yang sangat berharap, Poniatun anaknya yang menjadi TKW di Malaysia pulang.

Menurut keterangan Rama, aktivis sosial dari DUAFA PONOROGO yang beberapa kali mengunjungi rumahMbah Senen di Kelurahan Kadipaten RT1 RW 2 Kecamatan Babadan Ponorogo, Poniatun alias Sringatun diketahui berangkat menjadi TKW ke Malaysia sejak tahun 1996.

"Nduk... pulanglah, bapak kangen, bapak sekarang sudah tidak bisa melihat. Pulanglah nduk, ibumu sudah meninggal. Pulanglah, bapak kangen."
 
Akan tetapi, pihak keluarganya tidak pernah tahu alamat tempat bekerja Poniatun di Malaysia. Bahkan, sejak keberangkatannya hampir 21 tahun yang lalu, Poniatun tidak pernah memberi kabar apapun.
"Mengirim surat pun tidak pernah. Mbah Senen hanya ingat dulu Mbak Poniatun pamit berangkat menjadi TKW ke Malaysia, setelah itu Mbak Poniatun tidak memberi kabar sama sekali," ujar Rama kepada LiputanBMI, Senin, 2/5/2016 melaui sambungan telepon.

Kondisi Mbah Senen, lanjut Rama, sangat memprihatinkan. Mbah Senen dalam kesehariannya hanya tinggal seorang diri dalam keadaan (maaf) buta. Istrinya (ibu Poniatun) sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Anak laki-lakinya (saudara Poniatun) menikah dengan orang Malang dan belum tentu seminggu sekali menjenguknya.

Untuk itu, mewakili Mbah Senen, Rama berharap dan minta tolong kepada siapapun yang mengenal, pernah bertemu atau mengetahui keberadaan Poniatun di Malaysia agar menghubungi nomor telepon/WhatsApp +6281280032421.

"Mbah Senen sangat berharap anaknya pulang. Kasihan, beliau sudah sepuh. Mudah-mudah segera dapat menemukan titik terang.
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar