Rabu, 18 Mei 2016

Pencabulan Di Kediri Di sinyalir Ada Kaitanya Dengan Pesugihan



Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Jawa Timur, Lily Chodidjah Wahid menduga pelecehan seksual terhadap puluhan anak di bawah umur di Kota Kediri terkait dengan kepercayaan orang tua korban pada ilmu gaib untuk mendapat kekayaan. Lamanya kasus ini terungkap menurutnya bisa jadi salah satu buktinya.

Kasus ini, kata Lily, dilaporkan sejak 14 Juli 2015 lalu, namun tidak juga membuat masyarakat dan penegak hukum bertindak cepat.

"Di Kediri ini masih percaya dengan hal semacam itu (pesugihan), syarat dalam pesugihan ini adalah mereka yang masih perawan untuk diberikan pada yang bisa membayar dengan harga sepadan," kata Lily di Jakarta Pusat, kemarin.

 Kebetulan orang yang diduga menjadi pelaku pencabulan adalah prang kaya terpandang di Kediri yang bernama Sony Sandra alias Koko. Masyarakat yang percaya dengan pesugihan, kata Lily, akan percaya bahwa dengan mengorbankan keperawanan anaknya akan membawa kelancaran rejeki bagi mereka yaitu bayaran yang diberikan oleh pelaku.

Sementara pelaku, tidak akan merasa bersalah karena telah memberikan imbalan untuk korban yang diperkosa. Dalam kasus ini terdapat beberapa korban yang diduga dibayar sebesar 400 ribu sampai 700 ribu rupiah.

Lily menuturkan, para korban dan orang tuanya semula menutupi kejadian ini lantaran sudah menerima uang. Namun salah satu orang tua korban berinisial AK, berani untuk melaporkan hal ini ke Polres Kota Kediri.

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite III Fahira Idris mengatakan, peristiwa kekerasan seksual ini sudah bukan lagi pemerkosaan melainkan perbudakan seksual yang melanggar hak asasi manusia.

 Kemarahan saya sudah sampai leher, ini masuk dalam pelanggaran HAM berat," ujarnya.

Ia mendukung hukuman mati untuk diberikan pada pelaku.Selama ini menurutnya, belum pernah terjadi terobosan hukuman terhadap pelaku pemerkosaan. Hukuman pada pelaku masih berkisar 10 tahun dan 15 tahun penjara.
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar