Belum usai upaya pembebasan 10 sandera WNI, kini 4 WNI lagi berada di
tangan kelompok separatis Filipina. Total, telah ada 14 WNI yang
disandera oleh Abu Sayyaf.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pembajakan terhadap dua kapal berbendera Indonesia tersebut terjadi pukul 18.31 WIB pada 15 April kemarin. Kapal yang dibajak adalah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang sedang dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Indonesia. Berita Ponorogo
"Saat berada di perairan perbatasan Malaysia-Filipina, kapal yang berisi 10 ABK WNI itu dibajak. Dari peristiwa tersebut, satu orang tertembak dan lima orang selamat. Sedangkan empat orang lainnya dibawa oleh Kelompok Abu Sayyaf," ujarnya dalam keterangan resmi kemarin (16/4).
Dia menambahkan, saat ini enam WNI ABK yang lolos dari genggaman pembajak tersebut saat ini sudah diamankan oleh Polisi Maritim Malaysia. ABK yang diinformasikan tertembak pun diakui sudah mendapatkan perawatan.Berita Ponorogo
"Kami telah berkoordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai detail peristiwa tersebut. Sekaligus, menjalin komunikasi dengan negara Malaysia dan Filipina. Yang jelas, kami mengajak negara tetangga untuk meningkatkan keamanan seiring meningkatnya pembajakan di kawasan tersebut," terangnya. Berita Ponorogo
Dalam perkembangan terbaru, Pelaksana Fungsi Protokol dan Ekonomi Konsulat RI Tawau Prakooso Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah menemui lima WNI yang lolos dari pembajakan. Menurut keterangan mereka, lima ABK WNI dan satu korban luka tembak memang sengaja ditinggal oleh pihak Abu Sayyaf.Berita Ponorogo
"Dari keterangan mereka, kelompok Abu Sayyaf membajak dan melukai satu ABK. Setelah itu, mereka pun membawa empat ABK dan merampas alat-alat komunikasi sinyal. Setelah ditinggal, ABK yang tidak dibawa pun langsung meminta bantuan lewat radio. Hal itu didengar oleh kepolisian maritim dan mereka diselamatkan," terangnya.Berita Ponorogo
Menurut informasi, ABK dengan identitas Yohannis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke Fransy Montolalu sedang diamankan oleh otoritas Malaysia. Sedangkan, korban luka tembak dengan identitas Lambos Simanungkalit sedang berada di unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Tawau.
Berita Ponorogo
"Empat WNI sudah berada di Lahat Datu bertemu dengan pihak Esscom, Malaysia. Satu WNI lainnya sedang berada di Semporna untuk dimintai keterangan polisis. Sedangkan, satu orang masih dalam kondisi kritis," ujar Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno melalui pesan singkat. (bil/idr/end)
Korban Diculik:Berita Ponorogo
1. Moch Ariyanto Misnan
2. Lorens MPS
3. Dede Irfan Hilmi
4. Samsir
Korban tertembak:Berita Ponorogo
5. Lambos Simanungkalit
Korban Selamat:Berita Ponorogo
6. Yohannis Serang
7. Sembara Oktapian
8. Leonard Bastian
9. Rohaidi
10. Royke Fransy Montolalu
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pembajakan terhadap dua kapal berbendera Indonesia tersebut terjadi pukul 18.31 WIB pada 15 April kemarin. Kapal yang dibajak adalah kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang sedang dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Indonesia. Berita Ponorogo
"Saat berada di perairan perbatasan Malaysia-Filipina, kapal yang berisi 10 ABK WNI itu dibajak. Dari peristiwa tersebut, satu orang tertembak dan lima orang selamat. Sedangkan empat orang lainnya dibawa oleh Kelompok Abu Sayyaf," ujarnya dalam keterangan resmi kemarin (16/4).
Dia menambahkan, saat ini enam WNI ABK yang lolos dari genggaman pembajak tersebut saat ini sudah diamankan oleh Polisi Maritim Malaysia. ABK yang diinformasikan tertembak pun diakui sudah mendapatkan perawatan.Berita Ponorogo
"Kami telah berkoordinasi langsung dengan manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai detail peristiwa tersebut. Sekaligus, menjalin komunikasi dengan negara Malaysia dan Filipina. Yang jelas, kami mengajak negara tetangga untuk meningkatkan keamanan seiring meningkatnya pembajakan di kawasan tersebut," terangnya. Berita Ponorogo
Dalam perkembangan terbaru, Pelaksana Fungsi Protokol dan Ekonomi Konsulat RI Tawau Prakooso Wicaksono mengatakan, pihaknya sudah menemui lima WNI yang lolos dari pembajakan. Menurut keterangan mereka, lima ABK WNI dan satu korban luka tembak memang sengaja ditinggal oleh pihak Abu Sayyaf.Berita Ponorogo
"Dari keterangan mereka, kelompok Abu Sayyaf membajak dan melukai satu ABK. Setelah itu, mereka pun membawa empat ABK dan merampas alat-alat komunikasi sinyal. Setelah ditinggal, ABK yang tidak dibawa pun langsung meminta bantuan lewat radio. Hal itu didengar oleh kepolisian maritim dan mereka diselamatkan," terangnya.Berita Ponorogo
Menurut informasi, ABK dengan identitas Yohannis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke Fransy Montolalu sedang diamankan oleh otoritas Malaysia. Sedangkan, korban luka tembak dengan identitas Lambos Simanungkalit sedang berada di unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Tawau.
Berita Ponorogo
"Empat WNI sudah berada di Lahat Datu bertemu dengan pihak Esscom, Malaysia. Satu WNI lainnya sedang berada di Semporna untuk dimintai keterangan polisis. Sedangkan, satu orang masih dalam kondisi kritis," ujar Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno melalui pesan singkat. (bil/idr/end)
Korban Diculik:Berita Ponorogo
1. Moch Ariyanto Misnan
2. Lorens MPS
3. Dede Irfan Hilmi
4. Samsir
Korban tertembak:Berita Ponorogo
5. Lambos Simanungkalit
Korban Selamat:Berita Ponorogo
6. Yohannis Serang
7. Sembara Oktapian
8. Leonard Bastian
9. Rohaidi
10. Royke Fransy Montolalu