Bagaimana kondisi kesehatan keduanya yang kini hidup memiliki satu ginjal?
Akhir pekan lalu, Jumat 29 Januari 2016, detikcom bersama sejumlah awak media menyambangi kediaman Edi dan Ifan.
"Setelah ginjal kiri dijual, saya sekarang cuma punya satu ginjal. Beda sama waktu dulu, kalau sekarang sering gampang lelah," kata Ifan di rumahnya, Kampung Pangkalan, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bapak muda satu anak ini mengklaim kondisi fisiknya berubah drastis. Dia selalu menghindari mengangkat barang-barang berat. Ifan menjalani transplantasi ginjal untuk pasien rumah sakit di Jakarta Pusat pada Agustus 2015
"Sering mual-mual. Selain itu, pencernaan menjadi kurang baik," ujar Ifan yang ginjalnya dibeli sindikat seharga Rp 75 juta.
Berbeda dirasakan Edi. Sejauh ini dia belum merasakan gangguan kesehatan parah akibat ginjalnya tinggal satu. "Kalau sekarang, masih biasa-bisa saja. Enggak ada kendala," ucap Edi di rumahnya,
![]() |
Sopir angkutan barang ini ginjalnya diangkat dokter pada Oktober 2014. Edi mendapat bayaran Rp 70 juta oleh sindikat penjahat yang melakoni praktik ilegal transplantasi ginjal yang disinyalir melibatkan oknum dokter rumah sakit.
"Tapi memang sekarang saya enggak bisa kerja yang menguras tenaga atau mengandalkan kekuatan fisik," tutur Edi.
Sindikat jual beli ginjal ini kini sudah dibekuk polisi. Mereka yakni AG, D, dan HS. Para pelaku sudah ditahan di Bareskrim Polri karena melanggar UU Kesehatan.
Para pelaku memburu korban-korban di pelosok Jawa Barat. Iming-iming uang besar ditawarkan kepada para korban.