info media
Ratusan pendekar pencak silat SH Teratai mengamuk dan merusak puluhan rumah warga di Desa Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah Selasa (30/8/2016) dini hari.
Sebanyak 150 anggota SH Teratai telah diamankan Polres Klaten. Sejumlah aparat juga masih ditempatkan di Desa Ngeseng untuk menjaga kondisi tetap aman.
Kapolres Klaten, AKBP Faizal menjelaskan, aksi pengrusakan ratusan pendekar itu dipicu persoalan sepele.
Bermula saat Ridho Hakiki (17) warga desa Jetis yang merupakan anggota SH Teratai dan Denny Faturohim (21) warga desa Ngeseng, Ceper, Klaten, Jawa Tengah bertemu dan beradu pandang.
Merasa tersinggung dan ditantang dari kejadian saling tatap itu, keduanya, pada Minggu 28 Agustus lalu berlanjut ke aksi baku pukul.
“Kejadian itu bermula antara Ridho anggota perguruan SH Teratai dan Denny saling pandang. Terus keduannya tak terima dan berkelahi,” kata Faizal kepada sejumlah wartawan di Klaten, Selasa (30/8/2016).
Perseteruan keduanya, kata Faizal sebelumnya telah diselesaikan Polsek Ceper dengan dibuatnya surat kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak.
Namun ternyata, pihak Ridho belum puas. Hanya berselang beberapa hari, pada Selasa (30/8/2016) dini hari, ratusan pendekar dari perguruan SH Teratai menyerang Desa Ngeseng.
Mereka membawa bermacam senjata seperti pedang, celurit, pipa dan tongkat. Warga pun ketakutan dan berhamburan menyelamatkan diri. Para pendekar lalu melempari rumah warga dengan batu.
Meski tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, diduga anggota perguruan ini sempat melakukan penganiayaan terhadap warga.
Sedang rumah warga yang porak-poranda dengan kaca pecah, serta pintu, jendela dan atap yang hancur ada sekitar 17 rumah.
Aksi anarkis berhasil dikendalikan setelah satu pleton Brimob dan satu pleton TNI dari Kodim Klaten diterjunkan ke lokasi. Dari penangkapan ke-150 pendekar, diamankan pula puluhan senjata tajam.
Sebagai upaya menghentikan perseteruan, Kapolres Klaten yang juga turun ke lokasi kejadian juga telah berbicara dengan tokoh-tokoh dari SH Teratai.
“Kami pastikan situasi telah kondusif, dan pelaku-pelaku yang terlibat akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku, kami akan periksa,” tukasnya.
Ratusan pendekar pencak silat SH Teratai mengamuk dan merusak puluhan rumah warga di Desa Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jawa Tengah Selasa (30/8/2016) dini hari.
Sebanyak 150 anggota SH Teratai telah diamankan Polres Klaten. Sejumlah aparat juga masih ditempatkan di Desa Ngeseng untuk menjaga kondisi tetap aman.
Kapolres Klaten, AKBP Faizal menjelaskan, aksi pengrusakan ratusan pendekar itu dipicu persoalan sepele.
Bermula saat Ridho Hakiki (17) warga desa Jetis yang merupakan anggota SH Teratai dan Denny Faturohim (21) warga desa Ngeseng, Ceper, Klaten, Jawa Tengah bertemu dan beradu pandang.
Merasa tersinggung dan ditantang dari kejadian saling tatap itu, keduanya, pada Minggu 28 Agustus lalu berlanjut ke aksi baku pukul.
“Kejadian itu bermula antara Ridho anggota perguruan SH Teratai dan Denny saling pandang. Terus keduannya tak terima dan berkelahi,” kata Faizal kepada sejumlah wartawan di Klaten, Selasa (30/8/2016).
Perseteruan keduanya, kata Faizal sebelumnya telah diselesaikan Polsek Ceper dengan dibuatnya surat kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak.
Namun ternyata, pihak Ridho belum puas. Hanya berselang beberapa hari, pada Selasa (30/8/2016) dini hari, ratusan pendekar dari perguruan SH Teratai menyerang Desa Ngeseng.
Mereka membawa bermacam senjata seperti pedang, celurit, pipa dan tongkat. Warga pun ketakutan dan berhamburan menyelamatkan diri. Para pendekar lalu melempari rumah warga dengan batu.
Meski tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, diduga anggota perguruan ini sempat melakukan penganiayaan terhadap warga.
Sedang rumah warga yang porak-poranda dengan kaca pecah, serta pintu, jendela dan atap yang hancur ada sekitar 17 rumah.
Aksi anarkis berhasil dikendalikan setelah satu pleton Brimob dan satu pleton TNI dari Kodim Klaten diterjunkan ke lokasi. Dari penangkapan ke-150 pendekar, diamankan pula puluhan senjata tajam.
Sebagai upaya menghentikan perseteruan, Kapolres Klaten yang juga turun ke lokasi kejadian juga telah berbicara dengan tokoh-tokoh dari SH Teratai.
“Kami pastikan situasi telah kondusif, dan pelaku-pelaku yang terlibat akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku, kami akan periksa,” tukasnya.