![]() |
Nduk, Wiji, Wiji Astutik Anakku, Muliho Nduk, Uripku saiki koyo ngene. Kowe nek nggoleki aku saiki eneng kene, eneng pinggir alas. |
Ponorogo, Jariyem adalah salah satu Ibu yang anaknya merantau ke luar negeri. Berharap memperbaiki perekonomian, justru kini putrinya tiada kabar 10 tahun terakir. Jariyem pun harus hidup sendirian di pinggir hutan di desa Mrican Kec. Jenangan Ponorogo.
Adalah Wiji Astutik yang kini diketahu dari kabar yang belum jelas, ia
bekerja di Hong Kong. Konflik rumah tangganya harus membuat Ibu kandung
Wiji Astutik terusir dari rumahnya dan mengasingkan diri di pinggir
hutan, hidup dari apa yang didapatnya di hutan.
Nenek yang telah berusia 81 tahun ini sangat berharap akan kepulangan
Wiji Astutik. Bukan mengharap hidup mewah, namun ingin merasakan
berkumpul dengan anak di hari tuanya sebagaimana dilansir oleh apakabar
plus.
Namun sayang, Jariyem yang hidup di tepian hutan kayu putih RT 03 RW 03
Desa Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ini tidak
mempunyai foto Wiji Astutik sama sekali. Hanya keberuntungan dan
kehendak Allah saja yang mampu mempersatukan mereka lagi. Lewat tulisan
ini, semoga yang bersangkutan membaca dan tergerak hatinya untuk menemui
ibunya yang kian renta dimakan usia.
Ini adalah pesan dari Nenek Jariyem kepada Wiji Astutik putri
kesayangannya yang kini menghilang tanpa jejak yang jelas. Semoga ia
membacanya.
sumber : d-yuan