JOMBANG - Seorang guru perempuan berstatus PNS,
LN (42), digerebek saat sedang asyik berduaan dengan Riyadi (46), yang
bukan suaminya, di sebuah kamar rumah milik warga di Dusun Subentoro,
Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang.
Ironisnya, yang menggerebek adalah Warno, suami dari LN sendiri, bersama perangkat desa dan warga setempat. LN yang guru salah satu SMP Negeri dan Riyadi lantas digelandang ke Polsek Jogoroto.
Warno warga Plandi, Kecamatan Jombang, suami LN mengungkapkan, penggerebekan terjadi Minggu (3/4/2016) siang. Warno mengaku sejak setahun terakhir curiga atas gelagat istrinya yang kerap pulang terlambat.
Selain itu, dirinya juga mendengar kabar istrinya kerap keluar berduaan dengan Riyadi yang warga Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota.
Bahkan menurut Warno, sebelumnya Riyadi juga pernah tercatat menjadi salah satu PNS di Pemkab Jombang sebelum akhirnya mundur akibat dugaan terlibat suatu kasus.
“Kalau tidak salah dulu pernah jadi satpol PP,” imbuhnya, Senin (4/4/2016).
Meski demikian, Warno tak lantas percaya begitu saja, terlebih istrinya tercatat merupakan PNS di lingkup Dinas Pendidikan Pemkab Jombang.
Ironisnya, yang menggerebek adalah Warno, suami dari LN sendiri, bersama perangkat desa dan warga setempat. LN yang guru salah satu SMP Negeri dan Riyadi lantas digelandang ke Polsek Jogoroto.
Warno warga Plandi, Kecamatan Jombang, suami LN mengungkapkan, penggerebekan terjadi Minggu (3/4/2016) siang. Warno mengaku sejak setahun terakhir curiga atas gelagat istrinya yang kerap pulang terlambat.
Selain itu, dirinya juga mendengar kabar istrinya kerap keluar berduaan dengan Riyadi yang warga Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota.
Bahkan menurut Warno, sebelumnya Riyadi juga pernah tercatat menjadi salah satu PNS di Pemkab Jombang sebelum akhirnya mundur akibat dugaan terlibat suatu kasus.
“Kalau tidak salah dulu pernah jadi satpol PP,” imbuhnya, Senin (4/4/2016).
Meski demikian, Warno tak lantas percaya begitu saja, terlebih istrinya tercatat merupakan PNS di lingkup Dinas Pendidikan Pemkab Jombang.
Kecurigaan akhirnya terjawab, setelah dirinya melihat istrinya
pulang dari kegiatan luar kota. Sabtu pagi pulang dari Bali, sambung
Warno, LN mampir rumah sebentar, setelah keluar lagi.
Merasa ada yang aneh, Warno diam-diam membuntuti istrinya, LN. Menurut Warno, LN sempat mampir ke tempat kerjanya, namun tak lama kemudian keluar lagi.
Bukannya pulang ke rumah, LN justru menuju rumah milik Muchid warga Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo. Warno kaget, ternyata di rumah tersebut sudah menunggu Riyadi yang diduga pacar gelap LN.
Warno lantas berkoordinasi dengan pejabat desa setempat. Bersama perangkat desa dan beberapa warga, mendatangi rumah Muchid. Namun keduanya tak kunjung keluar meski pintu diketuk.
Setelah tiga jam menunggu, atas persetujuan pemerintah desa setempat, Warno dan sejumlah warga melakukan penggrebekan. Tapi karena semua pintu terkunci, warga kesulitan masuk rumah.
Baru setelah dipanggil-panggil, keduanya keluar kamar. Tak ingin ada keributan, warga menghubungi petugas Polsek Jogoroto. Sejumlah petugas yang datang lantas memeriksa keduanya.
Karena gagal menunjukkan surat resmi, keduanya digelandang petugas ke Mapolsek Jogoroto. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar yang diduga jadi tempat hubungan intim.
Merasa ada yang aneh, Warno diam-diam membuntuti istrinya, LN. Menurut Warno, LN sempat mampir ke tempat kerjanya, namun tak lama kemudian keluar lagi.
Bukannya pulang ke rumah, LN justru menuju rumah milik Muchid warga Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo. Warno kaget, ternyata di rumah tersebut sudah menunggu Riyadi yang diduga pacar gelap LN.
Warno lantas berkoordinasi dengan pejabat desa setempat. Bersama perangkat desa dan beberapa warga, mendatangi rumah Muchid. Namun keduanya tak kunjung keluar meski pintu diketuk.
Setelah tiga jam menunggu, atas persetujuan pemerintah desa setempat, Warno dan sejumlah warga melakukan penggrebekan. Tapi karena semua pintu terkunci, warga kesulitan masuk rumah.
Baru setelah dipanggil-panggil, keduanya keluar kamar. Tak ingin ada keributan, warga menghubungi petugas Polsek Jogoroto. Sejumlah petugas yang datang lantas memeriksa keduanya.
Karena gagal menunjukkan surat resmi, keduanya digelandang petugas ke Mapolsek Jogoroto. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari kamar yang diduga jadi tempat hubungan intim.
“Kami masih melakukan pemeriksaan awal. Setelah ini, akan kami
limpahkan ke Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres,”
terang Kanit Reskrim Polsek Jogoroto Aipda Abdun Nasir Polsek Jogoroto