Ilustrasi potret kemiskinan |
Kemiskinan
masih menjadi masalah yang belum terpecahkan di Indonesia. Potret warga
miskin, salah satunya bisa dilihat di Dusun Sumberlanas Timur, Desa
Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Seneja, janda
tua miskin tanpa anak ini dan berusia 75 tahun, hidup memprihatinkan.
Janda yang telah ditinggal mati suaminya dua tahun silam, terpaksa
berbagi tempat dengan tiga ekor kambing.
Ruangan
berukuran 4 x 5 meter ini, selain dijadikan kandang, juga berfungsi
sebagai tempat tinggal dan memasak setiap harinya. Gentingnya pun
berlubang dan tertata tak beraturan. Dinding yang terbuat dari anyaman
bambu berlubang dimana-mana. Bahkan beberapa diantaranya dijadikan
lubang tempat keluar masuk kambing. Tak ayal jika hujan turun, Seneja
harus merasakan dinginnya air hujan. Tak jarang pula, ular pun kerap
masuk ke dalam.
Tiga ekor kambing yang hidup
bersamanya, bukanlah kambing miliknya. Namun milik seorang warga, yang
menitipkan kepada nenek Seneja, agar dirawat. Upah yang diterima pun,
menunggu hasil dari penjualan kambing jika nantinya dijual oleh
pemiliknya.
Ironisnya, meski termasuk golongan
warga miskin, dirinya tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Beras warga miskin yang digelontorkan pemerintah dan kartu jaminan
kesehatan, tak pernah didapatkannya.
Aktivitas
nenek Seneja, setiap harinya, mencari rumput untuk di berikan kepada
kambing, dan itu pun hanya rumput di sekitaran tempat tinggalnya.
Kondisi
nenek Seneja ini mendapat perhatian dari warga sekitar dan kepala dusun
setempat. Sebagai Kepala Dusun, Hasan Basri, dengan segala upaya,
mencarikan bantuan beras dari warga di sekitarnya. Namun untuk
pengurusan Kartu Jaminan Sosial dan raskin, Hasan Basri tak dapat
berbuat banyak, karena nenek seneja, tidak mempunyai kartu tanda
penduduk (KTP) yang merupakan salah satu syarat pendataan warga miskin
mendapat bantuan dari pemerintah.