Nganjuk – Niat mulia tidak selalu terdukung dengan kenyataan yang
mulia pula. Niat baik sebuah komunitas PMI Hong Kong bernama #Pasukan
Sedekah di lapangan telah di nodai dengan manipulasi data yang
berpotensi pada terjadinya pembohongan publik. Manipulasi data dan
potensi pembohongan publik tersebut dilakukan oleh komunitas sosial yang
menyebut diri mereka dengan Group Wajah Pribumi Solidarity. Dimana
group Wajah Pribumi Solidarity berbasis group media sosial di facebook.
Kronologi dari terbongkarnya manipulasi dan potensi pembohongan publik ini kali pertama diketahui oleh Ahla Jenan, salah seorang penggerak komunitas #pasukan Sedekah. Beberapa waktu sebelumnya, melalui koordinasi Apakabaronline.com, komunitas #pasukan Sedekah memberikan donasi berupa material bahan bangunan untuk mbah Muji warga Berbek pada 21 April 2016. Bantuan tersebut berupa seng untuk atap, kayu serta beberapa bahan pendukung seperti paku dll, bantuan pangan darurat, bantuan kasur lengkap dengan bantal, sprei dan lain-lain.
Usai bantuan diberikan, pemugaran rumah tidak bisa langsung dilakukan hari itu juga. Personil yang mewakili pasukan sedekah melakukan lobi dengan aparat terdekat. Dengan didampingi oleh Yoni ketua RT dan Agus salah seorang tokoh masyarakat, didapat kesepakatan, pengerjaan pemugaran rumah mbah Muji akan dilakukan segera dengan gotong royong warga. Pasukan sedekah memang belum mempublikasikan donasi tersebut ke publik dengan pertimbangan menunggu sampai proses pemugaran selesai dikerjakan warga secara gotong royong.
Namun beberapa hari kemudian, pada hari Rabu, 27 April 2016, tiba-tiba muncul di akun fans page media sosial milik Pribumi Solidarity memposting foto aktifitas pemugaran di rumah mbah Muji. Saat melihat foto tersebut, tentu siapapun akan ikut bahagia, dmikian pula dengan para PMI Hong Kong yang tergbung dalam komunitas pasukan sedekah. Namun, saat membaca paparan tulisan yang mengikuti postingan tesebut, ditemukan kalimat yang memanipulasi data. Bahwa proses pemugaran tersebut diklaim sebagai kerja keras yang dihimpun oleh akun Wajah Pribumi Solidarity.
Tentu hal tersebut mengejutkan. Sketika setelah mengetahui hal tersebut, pada hari jumat 29 April 2016, perwakilan komunitas pasukan sedekah meminta keterangan dari komunitas pribumi solidarity, namun sampai dengan berita ini diturunkan, tak satupun dari komunitas pribumi solidarity memberi klarifikasi. Padahal, di akun mereka aktif mengupdate status. Permohonan klarifikasi tersebut bukan saja dikirim melalui inbok, namun juga melalui komentar dari beberapa postingan mereka. Logikanya, mereka sebenarnya mengetahui permohonan klarifikasi tersebut, namun mereka mendiamkan saja. Tentu hal ini mencurgakan. Kalau benar, kenapa diam ? Kalau bersih, kenapa risih ?
Menelusuri kebenaran hal ini, Apakabar+ menyempatkan diri kembali mengunjungi kediaman mbah Muji. Kondisi rumah mbah Muji sudah direnovasi. Menurut kesaksian ketua RT, material yang di mereka gunakan untuk merenovasi 95% merupakan material yang dibelikan oleh pasukan sedekah. Sebab menurut keterangan ketua RT, saat dieksekusi dilapangan, dengan perubahan desain dari yang semula direncanakan, terjadi kekurangan kebutuhan material bangunan berupa 3 batang balok kayu dan penutup dinding yang tampak ditutupi dengan talang karet.
Melalui halaman FP akun Pribumi Solidarity, Apakabar mencoba menghubungi admin atau pengelola group tersebut, bertanya perihal perselisihan ini. Namun, sampai saat berita ini diturunkan, belum beroleh jawaban.
“Protes” yang dilakukan pasukan sedekah, ternyata benar adanya. Dalam hal ini, Apakabar telah menemukan fakta penyalahgunaan, manipulasi informasi yang dilakukan oleh komunitas Pribumi Solidarity atas pekerjaan sosial yang dilakukan di rumah Mbah Muji. Bahkan, dari manipulasi yang telah dilakukan oleh komunitas Pribumi Solidarity, potensi pembohongan publik sangat terbuka luas. Muncul pertanyaan logis, jika di mbah Muji mereka melakukan manipulasi dan potensi kebohongan publik seperti itu, jangan-jangan di tempat lain mereka juga melakukan hal yang sama
Kronologi dari terbongkarnya manipulasi dan potensi pembohongan publik ini kali pertama diketahui oleh Ahla Jenan, salah seorang penggerak komunitas #pasukan Sedekah. Beberapa waktu sebelumnya, melalui koordinasi Apakabaronline.com, komunitas #pasukan Sedekah memberikan donasi berupa material bahan bangunan untuk mbah Muji warga Berbek pada 21 April 2016. Bantuan tersebut berupa seng untuk atap, kayu serta beberapa bahan pendukung seperti paku dll, bantuan pangan darurat, bantuan kasur lengkap dengan bantal, sprei dan lain-lain.
Usai bantuan diberikan, pemugaran rumah tidak bisa langsung dilakukan hari itu juga. Personil yang mewakili pasukan sedekah melakukan lobi dengan aparat terdekat. Dengan didampingi oleh Yoni ketua RT dan Agus salah seorang tokoh masyarakat, didapat kesepakatan, pengerjaan pemugaran rumah mbah Muji akan dilakukan segera dengan gotong royong warga. Pasukan sedekah memang belum mempublikasikan donasi tersebut ke publik dengan pertimbangan menunggu sampai proses pemugaran selesai dikerjakan warga secara gotong royong.
Namun beberapa hari kemudian, pada hari Rabu, 27 April 2016, tiba-tiba muncul di akun fans page media sosial milik Pribumi Solidarity memposting foto aktifitas pemugaran di rumah mbah Muji. Saat melihat foto tersebut, tentu siapapun akan ikut bahagia, dmikian pula dengan para PMI Hong Kong yang tergbung dalam komunitas pasukan sedekah. Namun, saat membaca paparan tulisan yang mengikuti postingan tesebut, ditemukan kalimat yang memanipulasi data. Bahwa proses pemugaran tersebut diklaim sebagai kerja keras yang dihimpun oleh akun Wajah Pribumi Solidarity.
Tentu hal tersebut mengejutkan. Sketika setelah mengetahui hal tersebut, pada hari jumat 29 April 2016, perwakilan komunitas pasukan sedekah meminta keterangan dari komunitas pribumi solidarity, namun sampai dengan berita ini diturunkan, tak satupun dari komunitas pribumi solidarity memberi klarifikasi. Padahal, di akun mereka aktif mengupdate status. Permohonan klarifikasi tersebut bukan saja dikirim melalui inbok, namun juga melalui komentar dari beberapa postingan mereka. Logikanya, mereka sebenarnya mengetahui permohonan klarifikasi tersebut, namun mereka mendiamkan saja. Tentu hal ini mencurgakan. Kalau benar, kenapa diam ? Kalau bersih, kenapa risih ?
Menelusuri kebenaran hal ini, Apakabar+ menyempatkan diri kembali mengunjungi kediaman mbah Muji. Kondisi rumah mbah Muji sudah direnovasi. Menurut kesaksian ketua RT, material yang di mereka gunakan untuk merenovasi 95% merupakan material yang dibelikan oleh pasukan sedekah. Sebab menurut keterangan ketua RT, saat dieksekusi dilapangan, dengan perubahan desain dari yang semula direncanakan, terjadi kekurangan kebutuhan material bangunan berupa 3 batang balok kayu dan penutup dinding yang tampak ditutupi dengan talang karet.
Melalui halaman FP akun Pribumi Solidarity, Apakabar mencoba menghubungi admin atau pengelola group tersebut, bertanya perihal perselisihan ini. Namun, sampai saat berita ini diturunkan, belum beroleh jawaban.
“Protes” yang dilakukan pasukan sedekah, ternyata benar adanya. Dalam hal ini, Apakabar telah menemukan fakta penyalahgunaan, manipulasi informasi yang dilakukan oleh komunitas Pribumi Solidarity atas pekerjaan sosial yang dilakukan di rumah Mbah Muji. Bahkan, dari manipulasi yang telah dilakukan oleh komunitas Pribumi Solidarity, potensi pembohongan publik sangat terbuka luas. Muncul pertanyaan logis, jika di mbah Muji mereka melakukan manipulasi dan potensi kebohongan publik seperti itu, jangan-jangan di tempat lain mereka juga melakukan hal yang sama