Banjir
bandang di Sungai Lorok menelan korban jiwa. Wasito, 60, warga Dusun
Kebondalem, Desa Wonodadi Wetan, Kecamatan Ngadirojo ditemukan tewas setelah
terseret arus air hingga 8 kilometer.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun Jawa
Pos Radar Pacitan, korban sempat dinyatakan hilang sejak Selasa
(26/4) sore. Terakhir korban diketahui oleh warga setempat sedang mencuci baju
dan mandi di tepi sungai. Lokasinya tak jauh dari titik ambrolnya talut
pengaman tebing sungai yang mengancam belasan rumah warga setempat.
Tempat kejadian
perkara (TKP) itu memang kerap digunakan penduduk setempat untuk mencuci
pakaian. Namun, saat itu debit air Sungai Lorok sedang naik setelah hujan deras
turun. Diduga korban terseret dan hanyut terbawa arus Sungai Lorok ketika sedang
mencuci pakaian.
Hilangnya korban
pertama kali diketahui Purwanti tetangga korban saat hendak pulang ke rumah.
Curiga korban terbawa arus. Purwanti sempat meminta pertolongan kepada warga
sekitar. Sayangnya, tubuh Warso tak ditemukan lantaran derasnya arus sungai.
Korban akhirnya baru ditemukan sehari setelahnya dalam kondisi meninggal dunia.
Jasad Wasito
ditemukan oleh warga yang sedang mencari rumput di tepi sungai masuk Dusun
Barak, Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo. Saat ditemukan kondisi tubuh
korban sudah terbujur kaku dengan mengenakan celana pendek warna biru. Penemuan
jasad Wasito itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ngadirojo. Petugas melakukan
identifikasi sebelum jenazah korban dibawa ke Puskesmas Ngadirojo untuk divisum.
Kapolsek Ngadirojo
Iptu Kusnan menuturkan, pencarian korban dilakukan sejak Selasa (26/4) malam
dengan cara menyusuri tepi sungai Lorok dan baru berhasil ditemukan kemarin
(27/4). Dari hasil identifikasi tidak ditemukan adanya bekas kekerasan. Korban
dinyatakan murni tewas karena tenggelam terseret arus Sungai Grindulu ketika
sedang mencuci dan mandi. ‘’Jasad korban langsung dibawa ke rumah korban
sebelum kemudian dimakamkan