Rabu, 13 April 2016

31 Warga Taiwan Ditangkap di Indonesia Dalam Operasi Penumpasan Cybercrime


Foto diambil dari CNA.

Sebanyak 31 warga negara Taiwan ditangkap di Indonesia karena dugaan keterlibatan dalam penipuan cyber, oleh polisi Indonesia minggu lalu. Jefri Dian, Kepala Kepolisian Wilayah Balikpapan mengatakan bahwa Kepolisian Indonesia dan petugas imigrasi menangkap 42 tersangka, termasuk 31 Taiwan, selama pencarian di sebuah hotel dan sebuah bangunan di daerah perumahan kelas atas di Kota Balikpapan.

Seperti yang dilansir dari situs CNA, polisi juga menyita peralatan dan perangkat yang digunakan dalam kejahatan untuk menipu warga Taiwan dan Cina. Para tersangka ditemukan telah masuk ke Indonesia pada tanggal 3 April, tetapi hanya 12 dari mereka memiliki paspor dan visa yang sah. Lainnya hanya bisa menunjukkan fotokopi visa Indonesia saja.

Mereka diduga menggunakan Indonesia sebagai alasan untuk melakukan cybercrime terhadap warga negara Taiwan dan Cina. Kepolisian Indonesia bekerja sama dengan kepolisian Taiwan menggerebek jaringan tersebut.

Perwakilan pejabat Taiwan yang ada di Indonesia mengatakan bahwa ada banyak kasus warga negara Taiwan dan Cina yang masuk ke Indonesia terlibat dalam kejahatan penipuan telekomunikasi.

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa baru-baru ini juga ada kasus penipuan yang dilakukan warga Taiwan di Kenya, dan ketika ditangkap, total 45 warga Taiwan tersebut diserahkan ke Cina.

Bekerjasama dengan polisi Taiwan dan Cina, aparat penegak hukum Indonesia Agustus lalu menjaring jaringan penipuan internasional yang berbasis di Indonesia, serta menangkap para tersangka warga Taiwan dan mengamankan uang senilai Rp  10 milyar (US $ 762,994) secara tunai.

Banyak warga Taiwan wanita yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut mengatakan bahwa mereka tidak tahu jika terlibat dalam penipuan cyber. Mereka hanya melamar pada iklan lowongan pekerjaan yang memberi deskripsi pekerjaan hanya sebagai customer service untuk menjawab panggilan telepon. Beberapa orang lain mengatakan bahwa mereka sedang berlibur di Indonesia dengan pacar.

Seorang pejabat Taiwan yang ditempatkan di Indonesia mengatakan bahwa penipuan telekomunikasi ini semakin meningkat. Jaringan penipu menawarkan gaji tinggi dan memberikan bonus kepada karyawan mereka yang paling sukses, kata pejabat tersebut. Para anggota jaringan penipuan biasanya hidup di daerah perumahan pinggiran kota kelas atas, tambah pejabat itu.

Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar