Sebelum pembunuhan terjadi, Eki dan Widiya sempat bercumbu di kebun di Jalan Untung Suropati.
Ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar pada Selasa (1/3/2016).
Pada rekonstruksi ini terlihat awalnya Eki dan Widiya bertemu di Jalan Untung Suropati.
Eki lalu pergi ke tempat majikannya meninggalkan Widiya di jalan dan berjanji akan menemui Widiya dan memintanya menunggu.
Widiya menunggu Eki di warung gorengan.
Eki kembali menghampiri Widiya memberi uang Rp 20 ribu lalu kembali pergi.
Tak lama, Eki kembali datang menemui Widiya.
Mereka lalu berbincang dan perbincangan itu, Widiyamenanyakan kebenaran kepergian Eki ke Jawa untuk menemui calon istrinya.
Eki lalu membawa Widiya ke kebun di belakang warung gorengan.
Di kebun tersebut, Eki dan Widiya bercumbu.
Usai bercumbu, Eki mengatakan kepada Widiya bahwa ini pertemuan terakhir mereka.
Eki mengutarakan ke Widiya bahwa dirinya sudah ada pilihan lain dan meminta Widiya untuk tidak menghubunginya lagi.
Baca juga :
TKI asal ponorogo meninggal di korea
Warga sambit di hebohkan dengan penemuan bayi yang sengaja di buang
Komnas HAM diam membisu saat umat muslim dilarang bangun masjid di papua
Aceh memilih perang dari pada syariat islam di hapus...!!!
Usai di cumbu dan di putus gadis ini bunuh pacar nya
Baca juga :
TKI asal ponorogo meninggal di korea
Warga sambit di hebohkan dengan penemuan bayi yang sengaja di buang
Komnas HAM diam membisu saat umat muslim dilarang bangun masjid di papua
Aceh memilih perang dari pada syariat islam di hapus...!!!
Usai di cumbu dan di putus gadis ini bunuh pacar nya
Widiya kecewa mendengar perkataan Eki.
Widiya menangis sambil jongkok lalu mengeluarkan senjata tajam dari dalam tasnya.
Ia berdiri memeluk Eki sambil tangan kanannya memegang pisau lalu mengatakan kepada Eki mengapa tega melakukan itu.
Widiya pun menusuk perut Eki.
Widiya membuang pisau sembari berlari meninggalkan Eki.
Eki berlari ke rumah majikannya meminta pertolongan hingga akhirnya tewas di rumah sakit