Petugas Polsek Ponorogo sudah mendatangi pusat perbelanjaan di Jalan Juanda, lokasi hipnotis tersebut. Polisi juga meminta rekaman CCTV yang dimiliki pusat perbelanjaan modern itu. Terlihat dalam rekaman kamera pengintai, korban Oktafian Zindi Mastura didampingi dua sosok pria saat di depan kasir. ‘’Dalam rekaman gambar, memang ada pria di samping korban. Pria itu memakai kaus hitam dengan lengan warna merah,’’ terang Kapolsek Ponorogo AKP Suyanto.
Dari keterangan korban, polisi juga mengantongi ciri-ciri para pelaku. Yakni lelaki berusia kisaran 23 tahun, tinggi 165 sentimeter, berkaus merah dan hitam serta berlogat Sumatera. Sedangkan pelaku lainnya diperkirakan berusia 40 tahun, rambut pendek dan perawakan kurus. Saat itu pelaku menggunakan kaus warna hitam dan celana doreng. ‘’Dengan salinan gambar dan ciri-ciri yang disebutkan korban, kami berupaya mengejar dua pelaku ini. Saat ini kami juga sudah meminta keterangan saksi-saksi lain,’’ tambahnya.
Baca juga : Seorang Mahasiswi Ponorogo menjadi korban hipnotis dan perampokan
Kemana polantas nya sampai walikota atur lalu lintas sendiri
Pihak Polsek Kota telah berkoordinasi dengan Satrekrim Polres Ponorogo untuk menindaklajuti laporan tersebut. Petugas juga sudah disebar untuk memburu pelaku. Dia meminta masyarakat lebih waspada saat berada di pusat keramaian. Terutama bagi mereka yang menggunakan dan membawa barang berharga. ‘’Ya kami minta lebih hati-hati lagi, sebab tindak pidana bisa terjadi di mana saja,’’ terangnya.
AKP Suyanto pun meminta masyarakat tidak menggunakan perhiasan berlebih agar tidak menjadi incaran penjahat. Selain itu tidak percaya begitu saja dengan orang yang baru dikenal. Pelaku hipnotis biasanya menggunakan pikiran kosong calon korbannya untuk memperdayai. ‘’Waspada pada orang yang menepuk tiba-tiba dan curiga dengan orang yang baru dikenal. Yang jelas, jangan biarkan pikiran kosong,’’ katanya.
Sumber: Radar madiun