Banyuwangi, CB-Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Taiwan, membangun sebuah sekolah dan pondok pesantren senilai Rp 1 miliar di kawasan Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dana pembangunan sekolah tersebut didapatkan melalui usaha patungan bersama para TKI, yang tergabung dalam Persatuan Warga Muslim Indonesia Taiwan, yang anggotanya didominasi oleh TKI asal Banyuwangi.
Ketua Persatuan Warga Muslim Indonesia Taiwan, Krisna Adi mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan oleh para TKI mulai dilakukan apada tahun 2012. Dana awal yang dikumpulkan hanya mencapai 25 juta rupiah.
Setelah 2 tahun akhirnya dana tersebut mampu diwujudkan dengan membangun sekolah, untuk membantu anak yatim dan kaum duafa, agar bisa melanjutkan sekolah.
“Alhamdulillah, sekolah yang kita impikan bisa terwujud, dan ini berkat solidaritas teman – teman buruh migran yang berkerja di Taiwan,” ungkap Krisna Adi.
Ia menambahkan, saat ini sekolah yang didirikan dari patungan, TKI Taiwan, sudah menampung sebanyak 157 siswa. Dari jumlah tersebut 56 siswa diantaranya adalah anak yatim dan warga kurang mampu. Untuk menimalisir jumlah anggaran operasional setiap bulannya, manta TKI Taiwan asal Banyuwangi juga terlibat dalam sekolah tersebut.
“Sekarang ini kami tinggal memikirkan biaya operasional perbulannya, sehingga mantan TKI Taiwan asal Banyuwangi kita libatkan sebagai tenaga operasional, sehingga bisa memperkecil pengeluaran bulanan,” tambah Krisna Adi