1 Februari 2016
Ratusan sopir dump truck pengangkut hasil tambang galian C yang tergabung dalam Paguyuban Reyog Damai, menggelar demo di depan kantor DPRD Ponorogo, Senin(01/02/2016). Mereka protes karena lokasi tambang galian C, tempat mereka mencari nafkah ditutup.
Salah satu perwakilan massa, Karsono berharap agar Pemkab Ponorogo dan DPRD segera memperjuangkan pembukaan tambang galian C. “Karena sudah sebulan lebih kami tidak bisa mendapatkan pasir dan bahan lain yang berasal dari tanbang galian C yang berada di sejumlah lokasi,” ucap Karsono, salah satu perwakilan sopir dump truck.
“Bagaimana lho mas, truck kami ini beli dengan cara mengangsur, kami harus menyiapkan uang jutaan rupiah untuk mengangsur ke leasing. Kalau kami tidak bisa mengambil pasir dan menjualnya, dari mana kita bisa mengangsurnya,” keluhnya.
Selain itu sejumlah tuntutan yang mereka ajukan yaitu ijin tambang manual tidak dipersulit, tetap mengijinkan pertambangan yang berada di sungai, diberi tanda untuk tambang yang resmi dan tambang yang tidak berijin, dan pembebasan sejumlah armada truck yang ditahan di Mapolres Ponorogo.
Demo hari ini diikuti sekitar 500-an sopir. Karsono mengancam, jika tuntutan pembukaan tambang galian C tak dibuka, akan ada demo lanjutan dengan massa yang lebih besar. “Kalau tidak segera ada upaya untuk segera membuka pertambangan kami akan kembali menggelar aksi damai dengan jumlah yang jauh lebih banyak,” terang Karsono.
Sebelum mereka mendatangi kantor dewan terlebih dahulu mereka berkumpul di jalan baru dan kemudian melakukan longmarch meuju kantor DPRD Ponorogo dan berkumpul di depan alun-alun.