MADIUN - Puluhan hektar tanaman padi wilayah kota
Madiun, rusak dan terancam gagal panen akibat banjir. Untuk
mengantisipasi kerugian, petani terpaksa mendirikan tanaman padi dan
mengikatnya agar tidak roboh.
Baca juga :
Banjir bandang dan longsor terjang agrowisata jamus ngawi
Ladang ganja seluas 54 hektare ditemukan di aceh
Suasana haru ketika rita di kunjungi orang tuanya didampingi anggota DPR
Baca juga :
Banjir bandang dan longsor terjang agrowisata jamus ngawi
Ladang ganja seluas 54 hektare ditemukan di aceh
Suasana haru ketika rita di kunjungi orang tuanya didampingi anggota DPR
Dampak dari hujan lebat dan tingginya
intensitas hujan menyebabkan puluhan tanaman padi terancam gagal panen. Selain rusak
akibat penyakit seperti hama wereng yang menyebabkan tanaman mengering sebelum
masa panen, tanaman padi juga rusak akibat terjangan banjir.
Hal ini terjadi di Kelurahan Kelun Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, tepatnya di depan Perumahan Kelun. Selain rusak akibat hama wereng, padi roboh dan rusak akibat diterjang banjir.
Para petani mengaku akibat musibah banjir, mereka dipastikan mengalami kerugian hingga 40 persen dibanding kondisi masa panen normal, Biasanya dalam satu petak mereka mengaku mendapatkan 14 kwintal, namun kini diperkirakan akan mendapatkan 7 kwintal saja.
Guna mengantisipasi kerugian lebih besar para petani mendirikan batang tanaman agar tidak roboh, dengan nmenggunakan tali.
Hal ini terjadi di Kelurahan Kelun Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, tepatnya di depan Perumahan Kelun. Selain rusak akibat hama wereng, padi roboh dan rusak akibat diterjang banjir.
Para petani mengaku akibat musibah banjir, mereka dipastikan mengalami kerugian hingga 40 persen dibanding kondisi masa panen normal, Biasanya dalam satu petak mereka mengaku mendapatkan 14 kwintal, namun kini diperkirakan akan mendapatkan 7 kwintal saja.
Guna mengantisipasi kerugian lebih besar para petani mendirikan batang tanaman agar tidak roboh, dengan nmenggunakan tali.
Sumber: pojokpitu.com