Sabtu, 28 Februari 2015

Relawan Jokowi-JK ini curhat soal dukungan setia kini berubah cacian

Arief Rahman, Relawan Aswaja (Ahlusunnah Wal Jamaah), pendukung Jokowi-JK saat kampanye Pilpres, mengatakan isu reshuffle kabinet merupakan hal prematur. Dia meminta isu itu tak dianggap serius.

Dia menilai kinerja pemerintahan dan kabinet kerja Jokowi-JK, belum genap berjalan enam bulan, sehingga terlalu dini bila harus merombak kabinet.

"Pemerintahan ini kan masih 4 bulan, waktu ini masih terlalu singkat untuk melakukan reshuffle. Misalnya ada perubahan nomenklatur di Kementerian Desa dan Kemendagri, di mana hal itu saja membutuhkan waktu 3 bulan. Maka menurut kami masih terlalu singkat jika kita bicara soal perombakan," kata Arief di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (27/2).

Arief menyayangkan ada di antara para relawan yang sebelumnya sama-sama berjuang mengantar Jokowi-JK menjadi presiden dan wakilnya, kini malah menjadi antipati pada pasangan pemimpin itu.

Dirinya bahkan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak mengharamkan adanya reshuffle, namun setidaknya kondisi faktual di perpolitikan nasional juga harus diperhatikan jika ingin melakukan perombakan di jajaran kabinet tersebut.

"Mungkin kita relawan sama-sama risih dengan pemberitaan media, di mana mereka yang dulu bersama-sama menyukseskan Jokowi-JK menjadi Presiden, kini malah antipati terhadapnya. Kerjasama yang dulu kini malah berbuah menjadi cacian, bahkan cenderung mengganggu jalannya pemerintahan," kata Arief.

"Desakan reshuffle sah-sah saja. Kami juga sama sekali tidak mengharamkan jika reshuffle kabinet terjadi dalam sebuah pemerintahan. Tapi kita harus sadar posisi dan momentum," pungkasnya.
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar