Arief Rahman, Relawan Aswaja (Ahlusunnah Wal Jamaah), pendukung Jokowi-JK saat kampanye Pilpres, mengatakan isu reshuffle kabinet merupakan hal prematur. Dia meminta isu itu tak dianggap serius.
Dia menilai kinerja pemerintahan dan kabinet kerja Jokowi-JK, belum genap berjalan enam bulan, sehingga terlalu dini bila harus merombak kabinet.
"Pemerintahan ini kan masih 4 bulan, waktu ini masih terlalu singkat untuk melakukan reshuffle. Misalnya ada perubahan nomenklatur di Kementerian Desa dan Kemendagri, di mana hal itu saja membutuhkan waktu 3 bulan. Maka menurut kami masih terlalu singkat jika kita bicara soal perombakan," kata Arief di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (27/2).
Arief menyayangkan ada di antara para relawan yang sebelumnya sama-sama berjuang mengantar Jokowi-JK menjadi presiden dan wakilnya, kini malah menjadi antipati pada pasangan pemimpin itu.
Dirinya bahkan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak mengharamkan adanya reshuffle, namun setidaknya kondisi faktual di perpolitikan nasional juga harus diperhatikan jika ingin melakukan perombakan di jajaran kabinet tersebut.
"Mungkin kita relawan sama-sama risih dengan pemberitaan media, di mana mereka yang dulu bersama-sama menyukseskan Jokowi-JK menjadi Presiden, kini malah antipati terhadapnya. Kerjasama yang dulu kini malah berbuah menjadi cacian, bahkan cenderung mengganggu jalannya pemerintahan," kata Arief.
"Desakan reshuffle sah-sah saja. Kami juga sama sekali tidak mengharamkan jika reshuffle kabinet terjadi dalam sebuah pemerintahan. Tapi kita harus sadar posisi dan momentum," pungkasnya.
Sabtu, 28 Februari 2015
Load disqus comments

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Add caption Terkait keputusan Presiden Jokowi yang akan memulangkan semua TKI dari beberapa negara yang di ketahui banyak memperkerjak...
-
info me MALANG - Sungguh tak tau malu, Ini adalah kisah seorang ibu rumah tangga di Dusun Baran Nongkosewu, Desa Karangnongko, Kecama...
-
Keberanian Ade Tri Laksono (26) patut menjadi pelajaran. Warga Kebonsari Gang VI A No. 7 Surabaya ini berhasil mengusir 4 kawanan pencur...
-
info media JOMBANG - Bukannya sibuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi usai dinyatakan lulus, belasan remaja di Kabupaten ...
-
info media Personil unit reskrim Polsek Perdagangan, mengamankan Ismet Banja (18), satu dari sejumlah remaja yang melakukan aks...
-
PONOROGO - Puluhan warga menggerebek lima remaja yang diduga menggelar pesta seks di kawasan proyek pembangunan waduk di Ponorogo, Jawa...
-
Presiden Jokowi Siap Blokir Aplikasi Facebook, Whatsapp dan Juga Twitter - Sebuah kebijakan baru yang akan di terapkan Pemerintah Indon...
-
info media Sebut saja Ayu (nama samaran), TKW yang baru bekerja di Taiwan selama 6 bulan ini harus mengalami masalah berat dikaren...
-
Pulau Jawa bisa tenggelam? Orang akan menjawab skeptis, “ah tidak mungkin”. Namun jika kita berpijak pada pendapat para ahli kebumian ...
-
KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur akan menelusuri penyebab warna air sungai di Kecamatan Pesantren berubah menjad...
Diberdayakan oleh Blogger.
Pages
About
;
//]]>
;
')})});
//]]>
BERITA
ponorogo
Informasi
Berita Utama
News
TKI
Madiun
New
magetan
KISAH NYATA
EKONOMI
Jombang
cerita
kesehatan
malang
ngawi
polres ponorogo
tulung agung
aneh
manca
Samsung Galaxy
Trenggalek
Jember
jakarta
kediri
Banyuwangi
Blitar
karanganyar
pacitan
solo
Gaya Hidup
Surabaya
narkoba
nganjuk
wisata
Probolinggo
games
komputer
kuliner
pesilat
FPI
TNI
Tuban
Utama
mojokerto
Banjir
Ngebel
Ngrayun
Teroris
bali
gresik
jokja
madura
resep masakan
Abu Sayyaf
Garut
MP3
Malaysia
Medan
Pendidikan
Sejarah
Semarang
Sragen
banser
bantul
begal
bojonegoro
google
hongkong
jatim
jawa timur
judi
kecelakaan
klaten
olahraga
pasuruan
pelajar
peristiwa
psht
sampung
togel
trick blogger
trick mobile
video