Minggu, 22 Februari 2015

KORBAN BANJIR MADIUN MEMASAK DENGAN AIR HUJAN


 Para korban banjir di Madiun kesulitan membeli kebutuhan makanan akibat jalan menuju kampungnya tidak bisa dilalui kendaraan sama sekali.
"Kalau mau belanja makanan, ya harus jalan 1,5 kilometer karena motor tak bisa melintasi jalan dipenuhi lumpur longsor," kata Ketua RT 05, RW 02, Dusun Morosowo, Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Muhammad Wahid, kepada SURYA, Sabtu (21/2/2015).
Menurut dia, warga juga kesulitan air bersih lantaran seluruh aliran air bersih yang memanfaatkan jaringan Himpunan Pemakai Air Minum (Hipam) dari sumber di lereng Gunung Wilis pipanya terputus total akibat diterjang longsor.
"Kalau mandi, masih bisa di sungai tetapi persediaan air bersih untuk memasak dan minum yang habis total. Untuk minta bantuan air besih truk tangkinya juga tak bisa naik ke perkampungan kami," ungkap anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Madiun ini.
Wahid pun tak bisa menyalahkan jika warga memanfaatkan air tandon hujan di pekarangan mereka untuk dimanfaatkan sebagai air untuk memasak dengan cara diendapkan lebih dahulu. "Kalau terpaksa ya memanfaatkan air di kolam," ungkapnya.
Sementara, pasangan suami istri yang setengah rumahnya hancur diterjang longsor, Suryani dan Lamiyun, mengaku hingga kini hanya dapat bantuan paket sembako berupa 5 kilogram beras, mie instan 5 biji, minyak goreng 2 kilogram, gula 1 kilogram serta dua kaleng sarden berukuran kecil.
"Kalau bantuan itu digunakan makan keluarga kami selama terisolir jelas tak cukup karena persediaan makanan kami rusak tertimbun longsor yang menjebol separoh rumah kami," ucap Suryani.
Padahal, imbuh Lamiyun, kerusakan rumahnya serta dua saudaranya masing-masing mengalami kerugian sekitar Rp20 jutaan. "Kemarin sudah kami tanyakan bantuan untuk perbaikan rumah kami yang diterjang longsor, katanya masih menunggu anggaran," tegasnya.
Oleh karenanya, Lamiyun berharap segera mendapatkan bantuan uang tunai untuk memperbaiki rumahnya yang sudah hancur itu. "Kam hanya berharap bantuan untuk perbaikan kerusakan rumah segera diberikan kepada kami para korban longsor dan banjir bandang," pungkasnya. (Sudarmawan
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar