Rabu, 22 Februari 2017

Jalan Utama Ponorogo - Trenggalek Ambles, Lalu Lintas Buka-Tutup



info media
PONOROGO - TRENGGALEK - Sistem buka tutup arus lalu lintas kembali dilakukan di Jalur Utama Trenggalek–Ponorogo, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu. Kali ini penyebabnya bukan longsor, tetapi amblesnya jalan di kilometer (Km) 18 yang semakin parah dan sedang dalam perbaikan. Akibatnya, banyak tumpukan material bangunan yang menganggu pengguna jalan.
Kapolsek Tugu Iptu Bambang Purwanto menyatakan, amblesnya jalan di Km 18 yang semakin dalam sangat membahayakan pengguna jalan. Karena itu, pihaknya berkoordinasi terkait pemasangan papan imbauan dan pemberian markah jalan lainnya agar pengguna jalan lebih waspada.
”Pemasangan markah jalan seperti water barrier kami lakukan dari bawah (Km 16) agar pengguna berhati-hati dengan kondisi jalan,” kata Bambang.
Dia melanjutkan, polisi terus mengawasi keadaan jalan. Sistem buka tutup arus akan dilakukan apabila diperlukan untuk memecah kemacetan. Mengingat, kondisi jalan nasional tersebut selalu ramai. Terutama saat sore dan malam.
”Pada waktu tersebut banyak kendaraan berat antarkota yang melintas sehingga kemungkinan terjadinya penumpukan arus perlu diwaspadai,” ujar Bambang.
Sementara itu, Mudiono, pengguna jalan, merasa sangat terganggu dengan amblesnya badan jalan dan buka tutup jalur. Dia berharap kerusakan jalan segera diperbaiki agar bisa berfungsi seperti sedia kala.
”Saya sangat terganggu. Karena dengan kerusakan jalan dan buka tutup jalur ini, dibutuhkan waktu lebih lama untuk melaluinya,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Sodeli mengakui bahwa bahu jalan ruas Km 16–Km 18 ambles. Penyebabnya, tidak ada saluran air yang memadai sehingga air meluber ke bahu jalan. Sekarang pihaknya mulai membuat saluran serta menambal jalan di beberapa lokasi yang ambles.
”Kendala yang kami hadapi adalah masih seringnya hujan yang membuat pengerjaan berhenti. Karena itu, kami harap masyarakat bersabar
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar