Ditemukanya
jenazah korban yang keseharianya berprofesi sebagai petani ini bermula
saat sekira pukul 13.00 WIB korban berniat hendak memetik buah kelapa
dikebun miliknya.
Sesampai
dikebunya tersebut korban langsung memanjat, namun nahas ketika
mencapai ketinggian sekitar 15 meter dan belum berhasil memetik buah
kelapa, tiba-tiba berhembus angin yang sangat kencang, sehingga korban
yang berusia lanjut inipun tak mampu menahan terpaan angin yang akhirnya
terjatuh.
Akibatnya
terjatuh tersebut dari mulut, hidung, dan telinga mengeluarkan darah.
Selain itu korban mengalami patah tulang tangan kanan, leher patah, paha kiri patah dan tulang belakang patah dan korban langsung meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).
Dari
pemeriksaan luar yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas
Ngebel dan tim identifikasi Polres Ponorogo tidak diketemukan
tanda-tanda bekas penganiayaan.
“Dari
hasil pemeriksaan luar tidak diketemukan tanda-tanda bekas penganiyaan,
korban murni karena kecelakaan. Kemudian jenazah korban diserahkan
kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,”ucap Kasubbag Humas Polres
Ponorogo, AKP Harjadi kepada kanalponorogo.com.
Setelah
dilakukan pemeriksaan dan korban dinyatakan meninggal murni karena
kecelakaan, selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga
untuk dimakamkan.
Sumber : kanalponorogo.com