info mediaJalan DI Panjaitan, Kelurahan Purbosuman, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo mendadak geger. Pasalnya, tidak ada angin tidak ada hujan, seorang tanpa identitas dan diduga gila memecah kaca di area pertokoan setempat, Minggu (31/7/2016).
Aksi pemecahan kaca tersebut bisa dibilang berani. Karena dilakukan di tengah warga yang kerja bakti. Pun sebelum aksi orang gila itu makin membabi buta, orang yang diduga gila tersebut langsung diamankan petugas Polsek Ponorogo.
Nova Laila, salah seorang pekerja laundry, yang berada persis di sebelah toko yang jadi sasaran amuk pria tersebut, menjelaskan, pria tak dikenal itu tiba-tiba saja datang saat warga tengah sibuk kerja bakti.
Dia menyebut, sejumlah warga yang saat itu melakukan kerja bakti di sekitar tokonya juga cukup banyak, sekitar belasan orang. "Orangnya datang terus teriak-teriak tak jelas," terang Nova.
Nova sendiri saat kejadian langsung sembunyi. Dia menerangkan tidak berani keluar dari toko karena suasananya menyeramkan.
Usai memaki-maki, pria tersebut kemudian memecah kaca yang ada di sejumlah toko di jalan tersebut. Dia memecahkan kaca menggunakan batu yang dia lempar. Total, ada tiga toko yang jadi sasaran amuk pria tersebut.
Beruntung, tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut. Kendati demikian, aksi pria itu membuat warga ketakutan. Menurut Nova, pria tersebut sudah dua hari terakhir berbuat onar di lingkugan sekitar. Sore hari sebelumnya, dia tengah menjemur boneka yang dia laundry di halaman depan tokonya.
Pria tersebut tanpa sebab jelas kemudian melempar boneka yang dijemur Nova ke dalam toko. Sontak, Nova pun takut bukan kepalang.
‘’Usai melempar boneka, pria itu kemudian mendatangi salah satu toko dan meminta uang kepada penjaga toko,’’ sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans, Sumani, menuturkan, pihaknya bakal bersikap tegas terhadap orang dengan gangguan kejiwaan, baik yang liar maupun yang mempunyai tempat tinggal. Terutama, yang berbuat onar hingga meresahkan masyarakat. Bagi yang memiliki tempat tinggal dan keluarga, Sumani bakal memberi rekomendasi rujukan untuk mendapat perawatan.
Selebihnya, pihaknya bakal merazia para pengidap gangguan jiwa tersebut. Masyarakat juga diimbau proaktif melaporkan jika ada pengidap gangguan jiwa yang meresahkan.
‘’Kami ada tim reaksi cepat untuk menangani masalah-masalah penyakit sosial seperti itu,’’ jelasnya.