Kejadian memilukan terjadi pada seorang balita di Kabupaten Blitar. Akibat lepas dari pantauan orang tua, balita tersebut ditemukan tewas tercebur sumur.
Proses evakuasi yang dilakukan Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) terkendala, karena kondisi sumur yang sempit dan dalam. Akhirnya, setelah tiga kali percobaan, jasad balita berhasil dievakuasi dari dalam sumur.
Tim Basarnas Trenggalek yang tiba di Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar harus menggunakan tabung oksigen dan pakaian selam untuk evakuasi. Korban Agis (4) tercebur sumur, tepat di samping rumahnya. Karena diameter sumur yang sempit, serta air sumur yang dalam yang mencapai 15 meter.
Bahkan, Tim Basarnas sempat melakukan tiga kali percobaan evakuasi, dan akhirnya berhasil mengevakuasi jasad korban, setelah berjuang hampir 2 jam.
"Korban ditemukan di dasar sumur kedalaman empat meter dalam posisi melintang sehingga proses evakuasi harus dilakukan secara hati-hati, karena dinding-dinding sumur banyak terdapat batu-batu," ungkap Yoni Fariza, Komandan Tim Basarnas.
Usai berhasil dievakuasi, jasad balita kemudian diperiksa oleh bidan desa setempat untuk mengetahui apakah ada luka-luka lain yang mengakibatkan balita tewas. Setelah dikafani, jasad balita itu dibawa ke rumah duka untuk disemanyamkan.
Paman korban, Umar Ahmad mengaku awalnya Agis hilang saat kedua orangtuanya mempersiapkan dagangannya ke pasar. Kedua orang tua Agis kemudian mencari kesana-kemari. Namun tidak membuahkan hasil. Kemudian pada malam hari, tetangga ikut membantu mencari dan menemukan keponakannya mengambang di dalam sumur.
Agis merupakan putra semata wayang, pasutri Mat Rozikin dengan Nur Laili. Agis hilang dari pukul 07.00 WIB kemarin, Selasa 26/7/2016 dan berhasil ditemukan pada pukul 07.00 WIB, hari ini. Kejadian ini memberikan sinyal merah kepada orang tua agar selalu memperhatikan buah-hatinya saat bermain.