info media Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) berharap Pemerintah Kota Surakarta dan kepolisian bisa menindak otak di balik adanya pertunjukan striptis di rumah makan Social Kitchen, Surakarta, Jawa Tengah. Rumah makan yang belokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh, Banjarsari itu menggelar pertunjukan yang menampilkan penari wanita setengah telanjang pada Kamis (14/7).
Humas LUIS Indro Sudarsono mengatakan
pihaknya mendapat laporan warga yang resah lantaran rumah makan itu
sering menggelar dancer striptis. Sebagai penguat, kata dia LUIS
mempunyai empat lembar foto yang menampilkan pertunjukan striptis oleh
tiga orang penari.
"Setelah Kamis (pertunjukan striptis
belangsung) kami lapor ke polsek pada malam minggunya. Karena tidak
sekali itu saja, tadinya kami harap bisa tangkap tangan, tapi tidak ada
kegiatan apapun," tutur Indro kepada Repubika.co.id, Senin (18/7).
Pertemuan antara warga Surakarta besama
LUIS dengan manajemen Social Kitchen pada Ahad (17/7), menghasilkan
permintaan maaf manajeman rumah makan tersebut. Pihak Social Kitchen
telah mengakui adanya pertunjukan tersebut. Mereka pun berjanji akan
mengirimkan surat pernyataan menghentikan kegiatan dancer striptis dan
permohonan maaf kepada masyarakat Surakarta. Surat tersebut akan dikirim
ke Wali Kota Surakarta pada hari ini.
Namun kata Indro dengan adanya
pertunjukan itu Social Kitchen telah menyalahi perizinan dan sudah siap
menerima resikonya. Sebab itu ia berharap orang yang mempunyai ide
menggelar pertunjukan striptis di rumah makan itu dihukum. Selain itu
meminta Wali Kota Surakarta menutup rumah makan itu.
"Infonya tiket masuk itu 80 ribu lalu
saweran minimal 50 ribu, bukanya hari tertentu mulai jam 11 malam.
Harapan kami bisa tangkap orang-orang yang menjadi otaknya," tuturnya.