Selasa, 12 Juli 2016

Gegerkan Kota Madiun, Diduga Bom Depan Makorem 081/DSJ


info mediaAnggota TNI yang bermarkas di Korem 081/Dhirotsaha Jaya (DSJ) Madiun dan warga sekitarnya dibuat panik tidak karuan terhadap barang mencurigakan berbentuk bungkusan yang diduga bom. Bungkusan berbentuk kotak warna merah tersebut ditemukan tepat didepan pintu masuk Makorem 081/DSJ sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa (12/07).
Kontan saja personel TNI yang tengah berjaga pun langsung ambil tindakan terhadap barang ‘membahayakan’ itu. Tidak berselang lama Tim Penjinak Bom (Jibom) Den C Brimob Madiun turun tangan guna mengidentifikasi serta mengamankanya.
Hasil dari identifikasi terhadap kotak yang bertuliskan “Assalamualaikum WR WB. Bapak komandan-komandan dan ratu-ratu sesat dan raja-raja sesat dajjal sesat. Ini bukan bom 2 surat untuk persatuan komandan dan TNI. 1 khusus buat bapak Gubernur DKI Ahok”, ternyata isinya berisi dua amplop surat yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Tjahaja Purnama alias Ahok dan tas plastik saja.
“Dari identifikasi dapat diketahui ternyata didalamnya berisi dua amplop surat yang ditujukan kepada Ahok untuk menjadi jadi presiden. Sedangkan yang meletakan kotak itu ingin menjadi wapresnya,” terang AKP Masykur Kasatreskrim Polres Madiun Kota, Selasa (12/07).
Jelasnya, kejadian bermula dari ulah wanita misterius yang belakangan diketahui bernama Ismini (38) warga Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Sesuai kronologinya, saat kejadian Ismini berjalan dari arah selatan di Jalan Pahlawan atau depan Makorem 081/DSJ dengan membawa bungkusan warna merah. Lantas bungkusan itu diletakan didepan pintu Makorem tak pelak membuat curiga petugas yang tengah berjaga.
Anggota Provos Makorem 081/DSJ Kopda Marjono langsung menegornya kepada si wanita yang memakai jilbab warna merah ini. Jawabanya pun cukup mengejutkan ‘saya tidak takut dengan pimpinan anda. Jangan main-main dengan agama’ sambil pergi menuju arah kearah selatan Jalan Pahlawan lalu naik angkutan kota. Untungnya, Ismini bisa diamankan petugas hanya hitungan menit.
Tambah AKP Masykur, Ismini sesuai keterangan dari keluarganya tengah mengalami gangguan jiwa alias stres setelah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan seringkali keluar masuk rumah sakit jiwa. Kemudian mendasar hal itu pihaknya langsung melepas Ismini untuk diserahkan kembali kepada keluarganya dengan meminta pihak perangkat Desa Segulung turut mengawasi yang bersangkutan.
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar