Syahzada Arsa (12) dan Ajeng Silmi Sekar
Kedaton (11) tak langsung pulang ke rumah usai mengikuti ujian hari
kedua di SD Negeri Sawojajar.
Kedua anak asal Kecamatan Wanasari,
Kabupaten Brebes, itu datang ke kantor pos untuk mengirimkan surat
kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (17/5/2016) siang.
Arsa dan Ajeng membonceng motor
saudaranya menuju ke kantor pos. Mereka terlihat sedih saat menyerahkan
surat ke pegawai kantor pos untuk dikirimkan ke Jakarta.
Surat tulisan tangan tersebut berisi
permohonan agar Presiden Jokowi membebaskan kedua ayah mereka yang
dipenjara di Palembang, Sumatera Selatan.
“Bapak Presiden Jokowi, Abah saya
namanya Makmur, kerja sebagai nelayan. Abah saya sekarang dipenjara di
Palembang karena ditangkap Polisi Air saat menangkap ikan di laut.
Kenapa Abah saya ditangkap dan dipenjara? Padahal Abah hanya mencari
ikan di laut agar bisa dapat uang buat makan kami, buat bayar sekolah
saya dan adik masuk TK,”
Arsa membacakan isi suratnya.
Satpolair Polda Sumsel menangkap 13
nelayan asal Brebes di perairan Tanjung Manjangan, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Sumsel pada 4 Februari lalu.
Mereka dituduh melanggar izin wilayah
penangkapan dan menggunakan alat yang dilarang yakni pukat hela. Pada 13
April, Pengadilan Negeri Palembang memvonis 13 nelayan penjara satu
tahun delapan bulan dan denda Rp 2 miliar subsidair hukuman dua bulan
penjara.
Para nelayan telah mengajukan upaya
banding namun ditolak Pengadilan Tinggi Sumsel pada awal Mei lalu. Saat
ini mereka mempersiapkan upaya kasasi ke Mahkamah Agung.
Arsa kasihan melihat ibunya, Titin Sumiati (32), terus memikirkan Makmur (34) yang sudah empat bulan belum pulang ke rumah.
“Saya sering melihat ibu menangis karena
memikirkan Abah yang dipenjara. Kata ibu, ayah hanya mencari ikan di
laut bukan mencuri, terus kenapa ditahan,” kata Arsa.
Sebagai anak, Arsa meminta Presiden
Jokowi segera membebaskan ayahnya dari penjara agar bisa segera kembali
lagi berkumpul keluarga.
“Saya ingin kumpul lagi sama Abah biar
bisa Lebaran nanti bersama-sama di rumah. Sekarang saya lagi ujian
sekolah, tapi saya tidak bisa konsentrasi karena memikirkan ayah yang
dipenjara di sana,” kata dia sambil menyeka air mata di pipinya.
Surat untuk Presiden Jokowi sudah Arsa persiapkan sejak empat hari lalu. Ia berharap Presiden Jokowi bisa memberikan jawaban.
info media