Sampai hari ini, 14 Warga Negara Indonesia (WNI) masih disandera kelompok militan asal Filipina, Abu Sayyaf. Namun, tentara Filipina belum membuka pintu agar militer Indonesia masuk guna membantu membebaskan para sandera tersebut.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta agar pemerintah Filipina menepati janjinya yang menyatakan bakal bertanggungjawab untuk membebaskan 14 WNI yang masih ditawan Abu Sayyaf.
"Saya berpikiran bahwa dari Filipina konsisten (dengan janji membebaskan para sandera). Sehingga dia melakukan operasi bersungguh-sungguh," ujar Gatot di Landasan Udara Manuhua, Biak, Papua, Sabtu (30/4/2016).
Jenderal TNI bintang empat ini mengatakan, pasukannya sudah siap dan tak ingin tinggal diam melihat warga Indonesia menjadi sandera Abu Sayyaf. Namun, keinginan tersebut, menurutnya, terbentur dengan kebijakan dari pemerintah Filipina
"Tentaranya mau (melakukan operasi), tapi Undang-Undang (mereka) enggak mengizinkan. Jadi tidak bisa. Tapi intelejen kita selalu koordinasi dan yakin semua masih selamat,"