PONOROGO - Kota Ponorogo bukan saja terkenal akan seni dan budayanya, namun di Kota Reog ini menjamur Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi penompang ekonomi warganya.
Di Ponorogo ,
kerajinan lidi dupa banyak dijumpai di sejumlah desa di dekat perbatasan
wilayah Kabupaten Trenggalek , tepatnya di Kecamatan Sawo . Salah
satunya, usaha milik Mulyoto, warga Desa Tempuran ini. Setiap hari usaha
yang dirintis sejak tiga tahun lalu itu dapat menghasilkan hingga lima
kwintal lidi dupa.
Namun produksi sebanyak itu
tentu saja tidak dikerjakan sendirian, melainkan harus melibatkan banyak
tenaga kerja. Dari situ terciptalah sebuah lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar. Warga sekitar yang mayoritas mengandalkan
penghasilan dari bertani, kini memiliki usaha sampingan berkat lidi dupa
ini .
Mulyoto mengatakan, dalam membuat lidi dupa
ini warga bisa membawa pulang bahan berupa batang bambu dan dikerjakan
di rumah masing-masing. Setelah batang bambu tersebut sudah menjadi lidi
dupa, Mulyoto kemudian membelinya kembali dengan harga Rp 2.700 per
kilogram.
Selain bisa membuat proses
produksinya lebih cepat, dengan melibatkan sebanyak 30 kepala keluarga
ini, Mulyoto senang dapat membantu perekonomian mereka .
Sujarno
, salah satu warga, mengaku senang dengan pekerjaan membuat lidi dupa
ini. Apalagi di saat menjelang hari besar Imlek, produksinya semakin
meningkat dari hari biasanya yang hanya 20 kilogram, kini naik menjadi
40 kilogram per hari.