info media
SIDOARJO—Polres
Sidoarjo, Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku
pemerkosaan terhadap ND, 14. Remaja yang diperkosa lima warga Jabon
Sidoarjo itu telah hamil dan diusir warga dari desa. Bersama
keluarganya, ND tinggal di gubuk bekas kandang bebek.
Sementara itu, kepala desa setempat
bukannya melaporkan kasus ini ke polisi, justru berusaha mendamaikan
keluarga dan pelaku. Kades mengaku telah membiarkan pelaku pergi dari
desa untuk mencari uang damai. Uang itu akan digunakan untuk
menyelesaikan masalah perkosaan secara kekeluargaan.
Penyelesaian kasus perkosaan itu
tergolong lambat. Kasus yang terjadi pada Agustus 2015 itu telah
dilaporkan ke polisi pada Desember tahun lalu. Namun, hingga kini
polisi belum bisa menangkap pelaku pemerkosaan.
Baca Juga : Korban Perkosaan Hamil 8 Bulan, Disuruh Tidur di Kandang Bebek
Seorang Kakek Di Madiun Gantung Diri Dalam Kamar
Keji,..IBU Ini Tega Bunuh Bayinya Sendiri
Baca Juga : Korban Perkosaan Hamil 8 Bulan, Disuruh Tidur di Kandang Bebek
Seorang Kakek Di Madiun Gantung Diri Dalam Kamar
Keji,..IBU Ini Tega Bunuh Bayinya Sendiri
Lima warga diduga melakukan aksi
pemerkosaan pada ND. Namun, dari hasil pemeriksaan awal, aksi itu hanya
dilakukan dua pelaku. Yakni SK dan U. Akibatnya, saat ini ND hamil
delapan bulan.
Sementara itu, Kepala Desa Trompo Asri,
Samsul mengaku telah melakukan mediasi antara korban dan pelaku.
Diharapkan kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan, sebelum
dilaporkan ke polisi.
Dari hasil mediasi itu, orang tua korban
menuntut kedua pelaku membayar Rp 150 juta. Namun, kemudian disepakati
menjadi Rp 75 juta yang akan dibayar kedua pelaku. Samsul juga memberi
kesempatan pada dua pelaku untuk mencari uang Rp 75 juta itu. Ia
mengizinkan keduanya pergi ke luar desa.
“Hingga saat ini, belum kembali ke desa
dan akhirnya menjadi DPO polisi,” ujar Kasatreskrim Polres Sidoarjo, AKP
Wahyudin Latief.