Selasa, 03 Mei 2016

Dicap Tidak Mendukung NKRI, 1300 Orang Diamankan

info media

Aparat Mako Brimob Kotaraja dan Mapolres Jayapura Kota terpaksa mengambil tindakan tegas. Namun setelah beberapa jam, simpatisan KNPB ini akhirnya dipulangkan. Meskipun demikian Kepolisian tetap akan meminta pertanggungjawaban dari pimpinan KNPB.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku pihaknya telah mencoba melakukan upaya pengamanan dan sekaligus langkah-langkah tegas terhadap kelompok KNPB yang memotori usaha demonstrasi.

Kapolda Waterpauw kembali mengakui adanya pengajuan permohonan dari KNPB untuk menyampaikan pendapat di muka umum, namun pihaknya tidak memberikan rekomendasi atau izin untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

"Jadi muara atau ujungnya mereka menyampaikan di muka umum itu yaitu mereka berafiliasi dengan kelompok pro merdeka. Mereka inginkan ULMWP masuk dalam keanggotaan MSG atau kumpulan negara-negara Melanesia yang membawa aspirasi mereka mencapai referendum. Kami menganggap ini bertentangan dengan negara, dan tidak mendukung NKRI," ungkapnya, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa (3/5).

Dia mengatakan, apa yang dilakukan Polda Papua dan jajarannya sudah sangat koperatif dan humanism. "Kami sedang mendata kemungkinan korban. Soal ekses dari suatu masalah itu wajar dan biasa. Anggota kami terkena lemparan dan mereka juga ada empat orang yang mendapat luka ringan dan kami siap mengobati kalau mereka mau, dan dimediasi oleh Komnas Ham," pungkasnya.

Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos di Lingkaran Abepura terlihat sekitar 100 pendemo mulai melakukan orasi pukul 09.00 WIT yang kemudian dilokalisir ke pertigaan Jalan Biak Abepura. Di sini pendemo hanya berorasi sambil duduk dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Namun satu jam kemudian atau pukul 10.00 WIT aparat langsung mengambil tindakan dengan membubarkan para pendemo dengan menaikkan massa ke truk. Massa kemudian dibawa ke Mako Brimob untuk dilakukan pendataan. Disinilah situasi sempat tegang karena banyak yang tak mau menuruti perintah Polisi dan melakukan perlawanan.

Ada juga bentuk perlawanan dengan pelemparan batu yang dilakukan dari arah jalan Biak. Alhasil seorang perwira berpangkat Kompol sempat terkena pecahan batu di bagian mata, untungnya hanya luka ringan. Namun ini tak berlangsung lama karena saat itu juga massa yang melempar batu langsung berlarian menyelamatkan diri. Massa akhirnya berhamburan dan memilih untuk menaiki bus yang disiapkan meski dalam kondisi overload.

Beberapa pendemo terpaksa dinaikkan ke mobil Baracuda karena ngotot menolak membubarkan diri. Banyak pengendara kocar kacir mencari aman. Dua pemuda yang menuju Jalan Gerilyawan mencoba melarikan diri, akan tetapi berhasil diadang Brimob dan ketika diperiksa ternyata salah satu pemuda kedapatan membawa parang panjang.

Setelah Lingkaran Abepura steril, titik lainnya mulai bersuara. Massa dari Perumnas III Waena yang sempat dibubarkan ternyata kembali berkumpul dan perlahan-lahan bergerak menuju jalan utama di SPG Waena. Meski sudah dihentikan namun puluhan motor yang berposisi paling depan tetap memaksakan maju dan akhirnya diberi ruang untuk tetap berjalan. Namun untuk massa yang awalnya akan melakukan long march akhirnya difasilitasi menggunakan truk yang ternyata semua diarahkan ke Mako Brimob Kotaraja.

Situasi di Jalan Perumnas III ini sempat tegang karena massa menggeber gas motor sedemikian kencang sehingga menimbulkan kebisingan. Puluhan toko dan kios juga memilih tutup agar tak terjadi apa-apa. Situasi tegang ternyata belum berhenti, massa yang sudah berada dalam Mako Brimob ini membuat lokasi Mako Brimob disterilkan
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar