Keberuntungan memang tak pernah dapat ditebak kapan akan datang menghampiri seseorang, seperti TKI Taiwan yang bekerja sebagai nurshing home, Setyana ini. Hari Selasa 26 April 2016 dapat bertemu dan berdialog langsung dengan presiden Ma Ying-Jeou (馬英九).
Bertempat di Perpustakaan Brilliant Time, Nanshijiao keberuntungan itu menghampiri. Kerelaannya yang sering membantu perpustakaan yang menyediakan buku-buku dari 4 negara migran milik Mr. Chang membuatnya diundang dalam kunjungan Presiden Ma ke tempat tersebut.
Menurut Sima Ting Kuan WU, kunjungan Presiden Ma ke perpustakaan Brilliant Time adalah satu dari rangkaian acara tour “Toko Buku” keliling Taiwan. Beliau akan mengunjungi beberapa toko buku di seluruh pulau Taiwan, salah satunya adalah Brilliant Time. Selanjutnya Ma masih akan mengunjungi empat toko buku di wilayah Utara Taiwan, wilayah Tengah, Selatan, dan Timur Pulau Taiwan. Presiden Ma ternyata sudah lama peduli dengan isu pada pekerja migran, WNA, dan pengantin asing di Taiwan.
Keberuntungan tidak hanya dirasakan oleh Setyana saja sebagai pekerja migrant yang berdialog dengan Presiden saat itu. Dua WNI lainnya pun merasa sangat bangga dapat berdialog langsung dengan Presiden Ma.
Begitu pula Sunlie Thomas Alexander yang baru sekitar 2 bulan tinggal di Taiwan diundang sebagai penulis. Ia merasa senang tetapi tidak dapat berbicara banyak karena kendala bahasa Mandarin yang dikuasainya masih sangat terbatas, sehingga dalam dialog menggunakan bahasa Indonesia lalu diterjemahkan oleh Sima Ting Kuan WU. Dialog dengan Presiden kali ini adalah Presiden ingin mendengar langsung curahan hati pekerja migran serta WNA atau pengantin asing yang berada di Taiwan
0 Comments
