HENDRI UTOMO/RADAR JOGJA
PRASASTI : Deputi Perlindungan
BNP2TKI Lisna Yoelani Poeloengan menandatangani peresmian Pangkalan
Kuliner di Sindutan, Temon kemarin (26/4).
Para mantan tenaga kerja
Indonesia (TKI) asal Kulonprogo mendirikan Pangkalan Kuliner di
Sindutan, Temon. Ada sekitar 12 warung kuliner yang didirikan dengan
fasilitasi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP2TKI),
dan Dinsosnakertrans Kulonprogo ini.
Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoelani Poeloengan mengatakan, Pangkalan Kuliner ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Pemkab Kulonprogo dengan BP3TKI DIJ dan BNP2TKI pusat. Sebelumnya, sudah dilakukan penandatangan MoU untuk menjadikan Desa Sindutan sebagai sentra kuliner. “Di desa ini banyak mantan TKI. Ini adalah usaha kedua. Sebelumnya juga dilakukan di Nglanggeran, Gunungkidul,” kata Yoelani kemarin (26/4).
Loelani menjelaskan, pangkalan kuliner ini diharapkan juga menjadi rest area atau tempat persinggahan antara bandara dan wisata. Dengan lokasi yang sangat strategis, pangkalan kuliner ini akan terus dikembangkan agar TKI purna bisa lebih berdaya guna. “Apalagi banyak kreasi olahan kuliner yang rasanya enak dan cukup menggugah selera. Tujuan kami, agar mereka bisa berusaha di sini, tanpa harus bekerja kembali menjadi TKI di luar negeri,” jelasnya.
Ketua Koperasi TKI Purna Gunadi mengungkapkan, usaha ini dirintis setelah mereka mendapakan pelatihan. Dari situ mereka patungan untuk mengumpukan modal. Bahkan ada TKI yang masih di luar negeri ikut menanamkan modalnya. “Semua anggota terlibat, jika tidak membuka usaha maka berinvestasi,” ungkapnya.
Usaha ini menjadi suatu bentuk pemberdayaan TKI agar memiliki nasib yang lebih baik di negeri sendiri dan tidak menginginkan kembali bekerja ke luar negeri. Pangkalan kuliner ini juga menjadi ajang komunikasi sesama mantan TKI.