PONOROGO – “Kabar terakhir yang kami ketahui pada Januari 2010, Haris menderita sakit dan dirawat di sebuah Rumah sakit di Kelantan Malaysia” aku Warji saat membuka percakapan dengan Apakabar+.
Haris merupakan anak kelima dari enam bersaudara yang oleh keluarganya terakhir kali diketahui kabarnya bekerja di Malaysia. Keberangkatan Haris ke Malaysia pada April 2007 merupakan keberangkatan kedua setelah sebelumnya Haris pernah merantau ke negeri yang sama.
Haris,
PMI Malaysia asal dusun Brangkal Desa Biting Kecamatan Badegan
Kabupayen Ponorogo. Sejak diketahui sakit pada 6 tahun yang lalu, sampai
saat ini tidak ada yang mengetahui dimana jejaknya.
“Karena Haris ini sebelumnya sudah pernah ke Malaysia, dia apal banget daerah disana. Karena itulah dia bisa dengan mudah mencari informasi pekerjaan yang menurutnya lebih baik” tutur Arif Setyo Wibowo.
“Sejak pertama kali masuk ke Malaysia pada April 2007, saya dan Haris selalu bekerja di tempat yang sama. Kami beberapa kali berpindah tempat kerja juga atas rekomendasi dari Haris yang lebih mengetahui medan” imbuhnya.
“Saat kami bersama-sama bekerja di Pahang pada November 2009 itulah, saat terakhir saya bertemu Haris. Saya bertahan kerja di Pahang, sedangkan Haris pindah ke Kelantan. Namun komunikasi dengan Haris masih nyambung sampai sebulan sebelum saya pulang ke Indonesia, saya mendengar kabar bahwa Haris sedang sakit di Kelantan.Kepastian Haris sedang sakit, saya dapatkan dari seseorang warga Ponorogo juga yang satu lokasi bekerja dengan Haris. Bahwa Haris sakit dan sampai dibawa ke Rumah Sakit atas biaya Tokenya” pungkasnya.
Januari 2010 Arif tiba di kampung halaman, dan sejak saat itu pulalah baik Arif, maupun keluarga Haris tidak pernah lagi mengetahui kabar tentang Haris. Kondisi sedang sakit dan sampai dibawa ke rumah sakit merupakan kabar terakhir yang membuat keluarga dan kerabat di kampung mencemaskan kondisi Haris.
“Kulo niku sering ketok-ketoken saben ningali sandangane Haris, saben ningali potone Haris anak kulo” aku Rusmi ibunda Haris.
“Kulo niku nggeh bingung umpami bade tangklet nggeh bade tangklet sinten, umpami bade madosi dateng Malaysia nggeh mboten mungkin lha wong kahanan wonten nggriyo nggeh kados ngaten niki” imbuhnya.
“Sinten mawon ingkang ngertos kabare anak kulo, kulo nyuwun tulung sanget sageto ngabaraken dateng kulo sak kulowargo” pungkasnya.
Upaya pencarian memang pernah dilakukan oleh Warji sekeluarga. Namun keterbatasan akses informasi membuat mereka hanya bisa melakukan pencarian dengan cara mendatangi tokoh spiritual dan bertanya-tanya kepada setiap orang yang pulang dari Malaysia di kampungnya. Sejak Januari 2010 sampai saat ini, terhitung sudah 6 tahun lamanya Haris hilang kabarnya di Kelantan Malaysia. Berdasarkan data kependudukan, sampai saat ini Haris masih tercatat sebagai warga RT 04 RW 03 Dusun Brangkal, desa Biting Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo.
sumber: apakabaronline