Kamis, 28 April 2016

BNPT Selidiki Upaya ISIS Merekrut TKI di Hongkong, Makau, dan Taiwan


Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelidiki dugaan maraknya tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong, Makau, dan Taiwan yang menjadi simpatisan kelompok teror ISIS.

"Hingga kini belum ada info akurat terkait itu. Kami masih selidiki," kata Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian kepada Antara di Beijing, Rabu (27/4/2016) malam.

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan menargetkan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong untuk diajak bergabung.

Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia mengatakan kepada Oriental Daily News bahwa banyak pekerja asal Indonesia yang menerima selebaran berisi perekrutan anggota ISIS dari sesama TKI.

Situs Asia One melaporkan, Selasa (24/3/2016), selebaran ISIS itu mengatakan, para TKI akan dipekerjakan di Tiongkok, yaitu di wilayah Xinjiang. Namun, tidak ada kejelasan mengenai bentuk pekerjaan yang ditawarkan kepada mereka.

Ketua organisasi pelindung TKI yang enggan disebut namanya mengungkap bahwa perekrutan telah dimulai sejak dua tahun lalu.

Biasanya, perekrutan itu dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Namun, belakangan, makin banyak orang yang bergabung dengan ISIS. Selebaran pun dibagikan dalam acara-acara pertemuan para tenaga kerja asing.

Ia juga menambahkan bahwa kelompok pembantu-pembantu tersebut memang berbeda dari grup pembantu lainnya. Mereka sangat menyendiri dan misterius.

Joan Tsui, pejabat dari organisasi pelindung tenaga kerja asing di Hongkong, menyatakan kekhawatirannya tentang perekrutan ISIS oleh sesama buruh migran.

"Saya khawatir dengan beberapa pembantu yang terpengaruh secara emosional jika mereka bergabung dengan kelompok tersebut," kata Tsui.

"Mereka bisa saja menjadi temperamental dan mungkin akan membahayakan anak-anak yang mereka asuh," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan, ada beberapa negara yang rawan menyebabkan TKI sebagai pengikut organisasi ISIS.

"Di antaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Hongkong," ucap Nusron.
Ia menambahkan, untuk menjauhkan pengaruh ISIS terhadap TKI, BNP2TKI akan mengirimkan beberapa penceramah dari Indonesia ke beberapa negara yang menjadi tujuan TKI.

Sementara itu, Menteri Ketertiban Umum China Meng Hongwei mengatakan, sekitar 300 warga China telah bergabung dengan ISIS. Kebanyakan termasuk kelompok etnis minoritas Muslim, Uyghur.

"Uniknya, 'relawan' Negeri Tirai Bambu itu berangkat ke Suriah lewat Malaysia. Mereka menggunakan Malaysia sebagai terminal
Load disqus comments
Comments
0 Comments

0 komentar